JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terkoreksi pada perdagangan Senin (8/9/2025), setelah Presiden Prabowo Subianto merombak Kabinet Merah Putih. Dalam reshuffle tersebut, posisi Menteri Keuangan bergeser dari Sri Mulyani Indrawati ke Purbaya Yudhi Sadewa.
IHSG ditutup melemah 1,28 persen atau 100,49 poin ke level 7.766,84. Koreksi tajam ini dipicu aksi jual di sejumlah saham perbankan besar, yang menjadi penekan utama indeks.
Sektor finansial menjadi yang paling terpukul, turun 2,48 persen. Sektor siklikal dan infrastruktur juga ikut terkoreksi masing-masing 2,48 persen dan 2,07 persen.
Baca juga: Jaga Distribusi Logistik, Anak Usaha ASDP Perkuat Layanan Ferry Jarak Jauh
Saham-saham perbankan besar mengalami tekanan berat. Bank Central Asia (BBCA) turun 3,75 persen ke Rp 7.700 per saham. Bank Mandiri (BMRI) melemah 4,06 persen ke Rp 4.490, sementara Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terkoreksi 2,50 persen ke Rp 3.900.
Bank Negara Indonesia (BBNI) anjlok 4,35 persen ke Rp 4.180, sedangkan Bank Tabungan Negara (BBTN) jatuh hampir 10 persen ke Rp 1.155. Saham Bank CIMB Niaga (BNGA) mencatat penurunan tipis 0,29 persen ke Rp 1.705.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sebanyak 232 saham menguat, 451 saham melemah, dan 121 stagnan. Nilai transaksi harian mencapai Rp 19,95 triliun dengan volume 36,52 miliar saham.
Tekanan pada saham bank juga beriringan dengan laporan kinerja keuangan hingga Juli 2025.
Riset Phillips Sekuritas mencatat, laba bersih bank only PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 9,01 persen secara tahunan menjadi Rp 28,58 triliun. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga terkoreksi 5,17 persen yoy menjadi Rp 11,87 triliun.
Sebaliknya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih mampu mencatat kenaikan laba bersih bank only sebesar 10,5 persen yoy, mencapai Rp 34,7 triliun pada periode Januari–Juli 2025.
Baca juga: Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Koreksi IHSG terjadi setelah Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati.
Pelantikan ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Tahun 2024–2029.
Selain Kementerian Keuangan, reshuffle Kabinet Merah Putih juga menyentuh empat kementerian lain, yaitu Kemenko Polhukam, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Ekonom Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai pergantian Sri Mulyani menjadi sentimen besar bagi pasar.
"Sri Mulyani dianggap simbol kredibilitas fiskal Indonesia di mata investor global. Begitu kabar reshuffle keluar, wajar IHSG langsung merah karena pasar masih mencari kepastian arah kebijakan fiskal ke depan," kata Felix kepada Kompas.com, Senin (8/9/2025).
Meski demikian, Felix menyebut gejolak ini hanya bersifat sementara. "Dalam jangka pendek memang ada shock dan aksi jual. Tapi jangka menengah bisa stabil kembali selama komunikasi kebijakan jelas," ujarnya.