JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto resmi mengganti Menteri Keuangan dari Sri Mulyani Indrawati menjadi Purbaya Yudhi Sadewa pada Senin (8/9/2025) sore.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fadhil Hasan menilai, Purbaya belum memiliki pengalaman yang mumpuni untuk menjadi Menteri Keuangan.
"Saya kira dia ekonom yang baik, paham persoalan, namun dia (Purbaya) belum memiliki pengalaman secara langsung mengelola fiskal dan ekonomi secara keseluruhan," ujarnya kepada media, Senin.
Baca juga: Purbaya Sadewa Jadi Menkeu Gantikan Sri Mulyani, Ini Catatan Ekonom
Pengalaman ini yang membedakan Purbaya dengan Sri Mulyani yang telah diakui dan dipercaya oleh dunia usaha serta lembaga internasional.
Terbukti, selama kepemimpinan Sri Mulyani selama 15 tahun sebagai Menteri Keuangan di sejumlah kabinet pemerintahan yang berbeda, dia mampu mengelola ekonomi Indonesia dan masih kredibel bagi investor asing.
Meski Fadhil tidak memungkiri bahwa dalam beberapa tahun terakhir menjelang akhir jabatan Sri Mulyani, utang negara meningkat dan kredibilitas fiskal menurun karena Bendahara Negara tersebut banyak melakukan akomodasi terhadap keinginan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Selama ini SMI berhasil menjaga kebijakan fiskal stabil, prudent, dan sustainable. Dengan demikian, Indonesia masih merupakan salah satu dari negara yang dipercaya mengelola ekonominya dengan baik dan masih menarik untuk investasi," ucapnya.
Oleh karenanya, menurut Fadhil, masih ada kandidat Menteri Keuangan yang lebih mumpuni ketimbang Purbaya untuk menggantikan Sri Mulyani, yaitu Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
"Jadi bisa dikatakan dia (Purbaya) bukan pilihan terbaik. Masih ada pilihan yang lebih baik. Misalnya, Wamennya Suahasil," kata Fadhil.
Baca juga: Sah, Purbaya Yudhi Sadewa Gantikan Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang