JAKARTA, KOMPAS.com- Harga emas dunia kembali tergelincir di bawah level psikologis 4.000 dollar AS per troy ounce pada perdagangan awal pekan ini, Senin (3/11/2025), setelah pemerintah China mengakhiri kebijakan insentif pajak lama yang selama ini dinikmati sebagian pengecer emas.
Langkah tersebut memicu kekhawatiran akan turunnya permintaan di salah satu pasar logam mulia terbesar dunia.
Emas di pasar spot turun hingga 0,6 persen ke posisi 3.978 dollar AS per troy ounce pada awal perdagangan Asia.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 3 November 2025, Rp 2,3 Juta Per Gram
Mengutip Bloomberg Senin (3/11/2025), Beijing pada Sabtu mengumumkan, pengecer kini tidak lagi diperbolehkan mengklaim pengembalian pajak pertambahan nilai (PPN) atas emas yang dibeli dari Shanghai Gold Exchange dan Shanghai Futures Exchange, baik yang dijual langsung ke pasar maupun setelah diolah.
Kebijakan baru ini menandai perubahan signifikan di pasar emas domestik China, yang selama ini menjadi pendorong utama permintaan global.
Sebelumnya, sebagian besar pelaku industri dapat mengurangi PPN atas pembelian bahan baku sebelum menjual produk emas ke konsumen. Di bawah aturan baru yang berlaku hingga akhir 2027, insentif tersebut kini hanya diberikan kepada anggota resmi bursa emas Shanghai, seperti bank besar, kilang pemurnian, dan produsen bersertifikat.
Langkah pemerintah itu sontak mengguncang pasar yang baru saja keluar dari reli besar. Emas sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di 4.380 dollar AS per troy ounce pada awal Oktober, didorong oleh euforia pembelian ritel global, sebelum anjlok tajam dalam dua pekan terakhir.
Baca juga: Mengapa Harga Emas Antam Naik dan Turun? Ini Penjelasannya
Meski demikian, kinerja emas masih mencatat kenaikan lebih dari 50 persen sepanjang tahun ini, ditopang permintaan dari bank-bank sentral dan investor global yang memburu aset lindung nilai di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
“Meskipun permintaan dari China tidak menjadi penggerak utama reli emas tahun ini, perubahan pajak di negara konsumen terbesar dunia ini akan memukul sentimen global,” kata Adrian Ash, Direktur Riset di BullionVault.
“Bagi sebagian investor, kabar ini mungkin justru menjadi peluang untuk melihat koreksi harga yang lebih dalam setelah lonjakan bulan lalu,” lanjutnya.
Hingga pukul 07.46 waktu Singapura, emas spot turun 0,6 persen ke 3.978,63 dollar AS per troy ounce. Sementara indeks Bloomberg Dollar Spot bergerak stabil. Harga perak ikut melemah, sedangkan platinum dan paladium justru mencatat kenaikan tipis.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang