JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menantikan terbitnya regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait peluncuran instrumen Exchange Traded Fund (ETF) Gold atau reksa dana berbasis emas.
Jika regulasi tersebut rampung di awal 2026, maka BEI menargetkan produk ETF Gold bisa diluncurkan sebelum Juni 2026. Saat ini pihak Bursa masih menunggu persetujuan, termasuk regulasi, dari Otoritas Jasa Keuangan.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Irvan Susandy, mengatakan bahwa kehadiran ETF Gold akan menjadi tambahan penting bagi variasi produk investasi di pasar modal Indonesia. Ia menegaskan, seluruh persiapan dari sisi BEI telah dilakukan dan kini hanya tinggal menunggu payung hukum dari OJK.
“Kita menunggu peraturan OjK. (Keluarnya kapan? Tahun depan, kembali kepada aturan yang di atas kita yang kapan bisa keluar. (Jadi sebelum Juni ya?) Sebelum Juni, dong. Karen kita menunggu peraturannya,” ujar Irvan saat ditemui di gedung BEI, Jakarta Selatan, Senin (3/11/2025).
Baca juga: Dana Pensiun BCA Siap Masuk ETF Emas Setelah Aturan OJK Terbit
ETF adalah reksa dana yang diperdagangkan seperti saham di Bursa, menggabungkan fitur pengelolaan reksa dana dengan fleksibilitas transaksi jual beli saham. Untuk ETF Emas, investor bisa mendapatkan eksposur terhadap harga emas melalui emas fisik maupun kontrak derivatif.
Irvan menjelaskan BEI berharap produk ETF, dapat menjadi lebih likuid ke depan. Menurutnya, dengan meningkatnya likuiditas di pasar sekunder, BEI bisa menawarkan lebih banyak pilihan produk investasi kepada para investor.
Ia menilai kehadiran produk-produk baru tidak hanya memperkuat daya tarik pasar modal Indonesia, tetapi juga memperluas basis investor, termasuk dari luar negeri.
“Ya kita sih pengennya secondary market seperti ETF, secondary market itu akan lebih liquid ya. Dan juga lebih banyak produk yang bisa kita tawarkan ke investor-investor kita gitu ya. Dan harapannya juga nanti ada kolaborasi lain atau kita bikin produk lain gitu ya,” paparnya.
Baca juga: OJK Beberkan Isi POJK ETF Emas, Target Terbit Kuartal IV 2025
BEI juga membuka peluang untuk menjalin kerja sama baru dengan berbagai pihak internasional. Setelah sebelumnya melakukan kolaborasi dengan Singapura, BEI kini tengah menjajaki potensi kerja sama dengan Hong Kong dan Thailand, serta dengan sejumlah penyedia indeks global seperti S&P.
“Mungkin kita akan lihat kolaborasi lain dengan Hongkong, dengan Thailand. Dan mungkin dengan S&P, yang lain juga,” beber Irvan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang