Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robert Kiyosaki Peringatkan 'Crash Besar', Ajak Investor Beralih ke Aset Ini

Kompas.com - 03/11/2025, 07:15 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

KOMPAS.com - Penulis buku Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali mengeluarkan peringatan soal ekonomi global. Ia menyebut krisis besar sedang berlangsung dan memperingatkan bahwa jutaan orang akan terdampak.

Dalam unggahan di platform X pada Sabtu (1/11/2025), Kiyosaki menyatakan “crash besar” tengah terjadi dan mengimbau investor untuk mengamankan aset mereka di instrumen riil seperti emas, perak, Bitcoin (BTC), dan Ethereum (ETH).

Dilansir dari Finbold, Kiyosaki mengatakan bahwa saham, obligasi, dan properti kini berada dalam posisi rentan terhadap kejatuhan besar yang bisa melampaui krisis-krisis sebelumnya.

Baca juga: Warren Buffett Ubah Haluan ke Emas, Robert Kiyosaki Ingatkan Krisis Pasar

Ia menilai lonjakan utang, inflasi, hilangnya pekerjaan akibat kecerdasan buatan (AI), serta apa yang disebutnya sebagai “gelembung segalanya” menjadi tanda bahwa sistem keuangan dunia mulai rapuh.

Untuk menjaga nilai kekayaan, Kiyosaki menyarankan investor menjauh dari tabungan tradisional dan mata uang fiat yang disebutnya sebagai “uang palsu.”

Ia menilai, fokus pada logam mulia dan aset kripto menjadi langkah paling aman di tengah ketidakpastian saat ini.

Kiyosaki juga memperkirakan harga Bitcoin bisa mencapai 1 juta dollar AS. Ia menilai perak sebagai aset perlindungan paling murah dan memprediksi nilainya dapat meningkat tiga kali lipat.

Emas dan Bitcoin, kata dia, akan menjadi tujuan utama perpindahan modal ketika krisis semakin dalam.

Baca juga: Robert Kiyosaki Sebut Kebijakan Trump Bikin Emas, Perak, dan Bitcoin Makin Berharga

Prediksi yang Kerap Diperdebatkan

Meski sering menarik perhatian, prediksi Kiyosaki juga menuai kritik. Ia diketahui telah beberapa kali memperingatkan soal kejatuhan pasar pada 2011, 2016, 2020, dan awal 2023, namun tak satupun yang benar-benar terjadi.

Sejumlah analis menilai, prediksi Kiyosaki kerap berlebihan atau tidak tepat waktu. Mereka juga menilai peringatan berulang tentang “crash besar” dapat menurunkan kepercayaannya di mata publik.

Kendati demikian, pandangan Kiyosaki sejalan dengan kekhawatiran yang tengah berkembang di pasar global.

Beberapa analis menyoroti valuasi aset yang tinggi, tantangan kebijakan bank sentral, dan peningkatan utang korporasi sebagai tanda potensi ketidakstabilan ekonomi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau