Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker

Kompas.com - 03/11/2025, 12:52 WIB
Syakirun Ni'am,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan pihaknya tidak mau peserta program magang nasional menjadi obyek eksploitasi pihak perusahaan.

Pernyataan ini Yassierli sampaikan saat menjelaskan terkait penambahan kuota magang nasional batch II yang kini ditambah menjadi 80.000.

Yassierli mengingatkan, pengawasan pelaksanaan program ini penting dilakukan agar kebijakan ini tidak disalahgunakan.

“Kita tidak ingin magang dijadikan sarana eksploitasi,” kata Yassierli dalam keterangan resminya, Senin (3/10/2025).

Baca juga: Pemerintah Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Batch 2, Ini Jadwalnya

Yassierli menuturkan, Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan sistem monitoring dan evaluation (Monev) hingga kanal pengaduan.

Melalui platform itu, peserta magang nasional harus mengisi kegiatan mereka setiap hari.

“Setiap peserta wajib mengisi aktivitas harian di platform yang disiapkan, dan instansi maupun perusahaan wajib menyediakan mentor untuk membimbing mereka,” ujar Yassierli.

Baca juga: Menaker Ajak Dunia Usaha Berperan dalam Magang Nasional Batch 2

Ia menyebut, pada batch kedua ini, peserta tidak hanya akan magang di perusahaan.

Mereka jyga bisa mengikuti magang di instansi pemerintah seperti kementerian.lembaga dan unit kerja vertikal di daerah.

Kebijakan ini membuat lulusan perguruan tinggi bisa memiliki lebih banyak pilihan saat ingin mengikuti program magang nasional.

Adapun masa magang batch ke II ini akan berlangsung selama enam bulan. 

Peserta bakal mendapatkan uang saku yang disetarakan dengan upah minimum kabupaten/kota, jaminan BPJS yang meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).

Baca juga: Ekonom Minta Pemerintah Pastikan Nasib Fresh Graduate Setelah Magang: Jangan Sampai Nganggur Lagi

Lebih lanjut, Yassierli menyebut, penyelenggara magang batch II bisa mulai mendaftar pada nilai 24 Oktober hingga 6 November 2025.

Sementara, peserta magang bisa mulai mendaftar pada 6 hingga 12 November 2025.

Mereka kemudian akan diseleksi pada 13 hingga 20 November 2025. Hasilnya lalu diumumkan pada 21 November 2025.

Pemagangan lalu dibuka pada 24 November 2025. 

“Antusiasme dari para lulusan sangat besar. Kami berharap kuota Batch II dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan di seluruh daerah,” ujar Yassierli.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Setahun Prabowo-Gibran, BTN (BBTN) Akselerasi Program Tiga Juta Rumah
Keuangan
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Jaga Stabilitas dan Dorong Ekonomi, BI Longgarkan Kebijakan Moneter
Keuangan
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Produksi Beras Naik, Mentan: Insya Allah Tahun Ini Tak Ada Impor
Ekbis
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
4 Kriteria Penerima Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan
Ekbis
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Menhub Lantik Teuku Faisal Fathani Jadi Kepala BMKG, Dorong Sinergi Transportasi dan Informasi Cuaca Nasional
Ekbis
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Apa Itu ETF Emas dan Manfaatnya untuk Investor?
Cuan
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau