Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025

Kompas.com - 03/11/2025, 11:58 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus pada September 2025 dengan surplus mencapai 4,34 miliar dollar AS.

Surplus neraca perdagangan ini lebih tinggi dibandingkan dengan September 2024 yang sebesar 3,18 miliar dollar AS. Namun lebih rendah dari realisasi Agustus 2025 sebesar 5,49 miliar dollar AS.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, surplus neraca perdagangan RI pada September 2025 turun sebesar 1,15 juta dollar AS dibandingkan dengan surplus Agustus 2025.

Baca juga: Minta Publik Percaya Data BPS, Bahlil: Masa Mau Percaya Sosmed?

Surplus neraca perdagangan September 2025 dibentuk oleh nilai ekspor sebesar24,68 miliar dollar AS dan nilai impor sebesar 20,34 miliar dollar AS.

"Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 64 bulan beruntun sejak Mei 2020," ujarnya dalam konferensi pers pada Senin (3/11/2025).

Jika dilihat secara tahunan, nilai surplus ini mengalami kenaikan sebesar 1,16 miliar dollar AS.

Dia merinci bahwa surplus neraca dagang RI masih didorong oleh surplus komoditas non-minyak dan gas (migas) yang mencapai 5,99 miliar dollar AS.

"Komoditas yang memberikan sumbangsih surplus utama adalah lemak dan minyak hewani atau nabati HS15 dan bahan bakar mineral atau HS27, serta besi dan baja atau HS72," jelasnya.

Di sisi lain, komoditas migas kembali mencatatkan defisit, dengan defisit migas pada Agutsus 2025 mencapai 1,64 miliar dollar AS dengan komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak.

Baca juga: Neraca Perdagangan RI Surplus 64 Bulan Berturut-turut, Agustus 2025 5,49 Miliar Dollar AS

Selama periode Januari-September 2025, Indonesia mengalami surplus perdagangan barang terbesar dengan Amerika Serikat (AS) sebesar 13,48 miliar dollar AS, diikuti oleh India sebesar 10,45 miliar dollar AS, dan Filipina sebesar 6,54 juta dollar AS.

Namun, Indonesia juga mencatatkan defisit perdagangan barang dengan tiga negara, yaitu China sebesar 14,32 miliar dollar AS, Australia sebesar 4,01 miliar dollar AS, dan Thailand sebesar 1,29 miliar dollar AS.

Dengan perkembangan tersebut, selama Januari hingga September 2025, nilai neraca perdagangan RI mengalami surplus sebesar 33,48 miliar dollar AS.

Nilai ini lebih besar 11,3 miliar dollar AS dibandingkan periode yang sama pada 2024, yang tercatat sebesar 22,18 miliar dollar AS.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
Syariah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau