IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di zona hijau.

Pada Senin (3/11/2025), IHSG menguat 111,20 poin atau 1,36 persen ke level 8.275,08. Posisi ini merupakan level penutupan tertinggi sepanjang sejarah perdagangan BEI.

Aktivitas perdagangan juga menunjukkan minat beli yang kuat. Sebanyak 23,41 miliar saham berpindah tangan dengan nilai transaksi mencapai Rp 15,89 triliun dari 2,10 juta kali transaksi.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, 365 saham menguat, 313 melemah, dan 277 stagnan.

Baca juga: BEI Yakin IHSG Tembus 9.000 di Akhir 2025: Fundamental Kuat, Pasar Lagi On Fire

Secara sektoral, mayoritas indeks bergerak positif, dipimpin oleh sektor energi, konsumer siklikal, keuangan, infrastruktur, bahan baku, transportasi, industri, dan kesehatan.

Sementara itu, hanya tiga sektor yang terkoreksi, yakni konsumer non-siklikal, properti, dan teknologi.

Indeks unggulan juga kompak menghijau.

LQ45 naik 1,50 persen ke 843,98, IDX30 menguat 1,49 persen ke 443,47, MNC36 naik 1,90 persen ke 346,73, dan JII melonjak 2,25 persen ke 574,42.

Dari jajaran saham yang masuk top gainers, yakni PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) mencatat kenaikan tertinggi 34,72 persen ke Rp 260, disusul PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) yang melonjak 33,78 persen ke Rp 99, dan PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) yang naik 25 persen ke Rp 1.000.

Sementara itu, saham yang masuk top losers antara lain PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) memimpin daftar top losers dengan penurunan 14,97 persen ke Rp 9.800, diikuti PT Indo Premier Investment Management Tbk (XISC) yang turun 14,88 persen ke Rp 915, dan PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) yang melemah 14,72 persen ke Rp 394.

Baca juga: IHSG Bergerak Fluktuatif, Disarankan Fokus ke Saham Defensif dan Emiten Berkinerja Solid