JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah kembali dibuka melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (3/11/2025).
Mengutip data Bloomberg Senin ini, rupiah spot berada di level Rp 16.651 per dollar AS, turun 0,12 persen dibandingkan penutupan perdagangan Jumat (31/10/2025) di level Rp 16.631 per dollar AS.
Research & Development Trijaya Pratama Futures, Alwy Assegaf, menjelaskan pelemahan rupiah dipengaruhi oleh sejumlah faktor domestik, salah satunya rilis data neraca perdagangan Indonesia bulan September.
Baca juga: Menko Zulhas: Rupiah Digital adalah Kebanggaan Indonesia
Ia memperkirakan neraca perdagangan masih mencatatkan surplus sekitar 5,2 miliar dollar AS, sedikit turun dibandingkan surplus bulan sebelumnya sebesar 5,49 miliar dollar AS.
“Meskipun masih lebih rendah dibanding surplus sebelumnya sebesar 5,49 miliar dollar AS," ujar Alwy Assega.
Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati data inflasi domestik yang diproyeksi mengalami kenaikan. Kenaikan inflasi ini berpotensi memberikan tekanan tambahan terhadap nilai tukar rupiah.
Dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan domestik, Alwy memperkirakan rupiah akan bergerak terbatas di kisaran Rp 16.580 - Rp 16.660 per dollar AS sepanjang pekan ini.
Baca juga: Prediksi Rupiah Besok, Usai Melemah ke Rp 16.636 Imbas The Fed Pangkas Suku Bunga
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang