Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenalin Bobibos, BBM Nabati yang Diklaim Ramah Lingkungan

Kompas.com - 03/11/2025, 10:14 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - BBM jenis baru yang dikembangkan di Bogor diperkenalkan. Setelah riset panjang satu dekade, bahan bakar alternatif ramah lingkungan ini diklaim memiliki tingkat Research Octane Number (RON) mendekati 98.

Produk tersebut diberi nama Bobibos, yang merupakan akronim dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia. Ada dua jenis Bobibos, yakni jenis bensin dan solar.

Founder Bobibos, Ikhlas Thamrin mengatakam inovasi ini berawal dari keresahan akan tingginya ketergantungan Indonesia terhadap energi impor. Ia ingin membuktikan bangsa ini mampu berdiri di atas kaki sendiri melalui ilmu pengetahuan dan riset mandiri.

"Setelah lebih dari 10 tahun riset mandiri, akhirnya kami menghadirkan bahan bakar yang murah, aman, dan beremisi rendah,” ujarnya saat acara peluncuran di Bumi Sultan Jonggol, Kabupaten Bogor, dalam keterangan resminya, dikutip pada Senin (11/3/2025).

Ikhlas menjelaskan, Bobibos dihasilkan dari tanaman yang mudah tumbuh di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di lahan persawahan. Konsep ini membuat bahan bakar tersebut tidak hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga sejalan dengan upaya menjaga ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Ban Bekas Mobil Tangki BBM Dimanfaatkan untuk Mitigasi Abrasi di Poso

"Kita ingin sawah tidak hanya menumbuhkan pangan, tetapi juga energi," imbuhnya.

Ikhlas mengatakan, hasil uji laboratorium menunjukkan bahan bakar Bobibos memiliki RON mendekati 98. Performanya diklaim mampu menempuh jarak lebih jauh dibandingkan bahan bakar solar konvensional yang ada di pasaran.

Di samping itu, lanjut dia, Bobibos telah melalui tahap uji sertifikasi dari lembaga resmi di bawah Kementerian ESDM.

Sementara itu, Anggota DPR RI Mulyadi, yang juga penggagas inisiatif ini, menyebut Bobibos sebagai langkah nyata menuju kedaulatan energi bangsa.

"Dulu kita berjuang menolak kenaikan harga BBM, kini saatnya kita melahirkan solusi. Indonesia harus berani bertransformasi dari sekadar konsumen menjadi produsen energi terbarukan,” terangnya.

Pemilik PT Primajasa Perdanaraya Utama, Amir Mahpud, menyatakan kesiapannya untuk menggunakan Bobibos pada armada bus miliknya yang beroperasi di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

“Kami siap menjadi perusahaan transportasi pertama yang menggunakan bahan bakar karya anak bangsa ini. Kalau dulu Hino bisa mendunia karena kemitraan strategis, saya yakin Bobibos juga bisa,” pungkasnya.

Baca juga: Stok Pulih, BP Turunkan Harga BBM BP 92 Jadi Rp 12.680 per Liter

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Pemerintah Siapkan Rp 180 Miliar untuk Diskon Angkutan Nataru
Ekbis
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?
Syariah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau