Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amazon Catat Kinerja Cemerlang, Tapi PHK 14.000 Karyawan

Kompas.com - 03/11/2025, 06:07 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

KOMPAS.com – Amazon mencatat kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi pada kuartal III-2025. Namun, di tengah hasil gemilang itu, perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat ini justru mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran terhadap ribuan pegawainya.

Laba dan Pendapatan Melonjak

Dilansir dari CNBC, kinerja Amazon pada kuartal III didorong oleh meningkatnya permintaan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI), khususnya pada segmen cloud computing dan iklan digital.

Total penjualan Amazon naik 13 persen menjadi 180,17 miliar dollar AS atau sekitar Rp 3.000,7 triliun (asumsi kurs Rp 16.649 per dollar AS). Capaian tersebut melampaui perkiraan analis sebesar 177,8 miliar dollar AS (Rp 2.958,9 triliun) menurut data LSEG.

Baca juga: Wall Street Hijau, Saham Amazon Jadi Penopang

Laba per saham tercatat 1,95 dollar AS (Rp 32.466), lebih tinggi dari estimasi rata-rata analis sebesar 1,57 dollar AS (Rp 26.166).

“Amazon memiliki keunggulan kompetitif yang kuat berkat skala bisnisnya yang tak tertandingi,” tulis analis Pivotal Research dalam catatan risetnya.

Mereka menilai Amazon masih memiliki peluang pertumbuhan besar di segmen AWS dan iklan digital yang ber-margin tinggi.

AWS Jadi Mesin Laba

Unit cloud computing Amazon Web Services (AWS) kembali menjadi penopang utama laba perusahaan. Penjualan AWS naik 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 33 miliar dollar AS (Rp 549,4 triliun), melampaui ekspektasi pasar.

Unit ini menyumbang laba operasional sebesar 11,4 miliar dollar AS (Rp 189,8 triliun), atau sekitar dua pertiga dari total laba operasional Amazon.

Baca juga: PHK Terbesar, Amazon Pecat 14.000 Karyawan, Mau Pakai AI

Selain itu, bisnis iklan digital Amazon juga mencatat pertumbuhan signifikan, naik 24 persen menjadi 17,7 miliar dollar AS (Rp 294,7 triliun).

Amazon memperkirakan total belanja modal tahun ini mencapai 125 miliar dollar AS (Rp 2.081 triliun), naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 118 miliar dollar AS (Rp 1.964 triliun).

Chief Financial Officer Brian Olsavsky menyebut nilai investasi kemungkinan akan terus meningkat hingga 2026.

Persaingan Cloud Semakin Ketat

Meski kinerja AWS solid, Amazon tetap menghadapi persaingan ketat dari Google dan Microsoft. Pendapatan cloud Google tumbuh 34 persen, sementara Azure milik Microsoft naik 40 persen pada periode yang sama.

Kendati demikian, Amazon masih menjadi penyedia infrastruktur cloud terbesar di dunia. Analis menilai perusahaan tetap unggul dalam efisiensi dan skala bisnis, meski belum sepenuhnya memanfaatkan potensi besar dari proyek-proyek AI bernilai tinggi.

Baca juga: Amazon Pangkas 14.000 Pekerja demi Fokus ke Investasi AI

Untuk kuartal berikutnya, Amazon menargetkan penjualan antara 206 miliar hingga 213 miliar dollar AS (Rp 3.430,9 triliun–Rp 3.548,3 triliun).

Titik tengah proyeksi, yakni 209,5 miliar dollar AS (Rp 3.489,7 triliun), sedikit di atas perkiraan analis sebesar 208 miliar dollar AS (Rp 3.462,9 triliun) menurut LSEG.

Ilustrasi gudang Amazon.REUTERS/DAMIEN EAGERS Ilustrasi gudang Amazon.

Halaman:


Terkini Lainnya
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Purbaya Tawarkan Pemda hingga BUMD Ajukan Pinjaman ke Pusat dengan Bunga Rendah 0,5 Persen
Keuangan
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Nilai Tukar Petani dan Nelayan Kompak Turun Pada Oktober 2025, Apa Penyebabnya?
Ekbis
Benarkah Hino Milik Toyota?
Benarkah Hino Milik Toyota?
Ekbis
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Purbaya Soroti Lambatnya Penyerapan Dana oleh BTN, Sektor Perumahan Dinilai Masih Lesu
Ekbis
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Tak Mau Anak Magang Dieksploitasi, Ini Arahan Menaker
Ekbis
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Purbaya: Saya Undang Investor Asing, tapi Tidak Akan Memohon-Mohon
Ekbis
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah
Ekbis
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Neraca Dagang Indonesia Surplus 4,34 Miliar Dollar AS pada September 2025
Ekbis
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Perkuat Peran di IKN, PT PP Teken Kontrak Pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif Senilai Rp 1,97 Triliun
Industri
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
OJK Ungkap Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Mulai Permodalan hingga Diversifikasi Produk
Ekbis
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Pabrik Asia Lesu, Dampak Tarif dan Lemahnya Permintaan AS Mulai Terasa
Ekbis
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Purbaya dan DPD Bahas Arah Kebijakan Fiskal dan Penguatan Daerah
Ekbis
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut
Ekbis
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Harga Referensi Biji Kakao Turun 14,5 Persen, Imbas Suplai Melimpah
Ekbis
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Harga Emas Antam Melorot di Perdagangan Hari Ini, Turun Jadi Rp 2,27 Juta Per Gram
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau