Paylater Tumbuh, Pengguna Kartu Kredit Tak Terganggu

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, penyaluran kredit melalui kartu kredit dan produk buy now pay later (BNPL) atau paylater tumbuh beriringan sebagai pilihan masyarakat.

Sebelumnya, muncul anggapan penggunaan kartu kredit sedikit melandai karena masifnya pengguna pada produk paylater.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, penggunaan kartu kredit dan paylater merupakan pilihan untuk masyarakat mengakses kredit konsumer.

"OJK menilai bahwa baik penggunaan kartu kredit maupun BNPL, keduanya masih berjalan beriringan sebagai pilihan bagi masyarakat khususnya untuk mendapatkan akses pembiayaan konsumtif," kata dia dalam keterangan resmi, Minggu (25/5/2025).

Baca juga: Utang Paylater Masyarakat di Perbankan Capai Rp 22,78 Triliun

Ia menerangkan, berdasarkan Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) Bank Indonesia, transaksi kartu kredit dalam setahun terakhir atau pada Maret 2024 hingga Februari 2025 masih meningkat dibandingkan transaksi kartu kredit setahun sebelumnya.

Sejalan dengan hal tersebut, jumlah kredit dengan menggunakan kartu kredit juga masih tumbuh.

OJK mencatat penyaluran kredit melalui kartu kredit tercatat senilai Rp 102,82 triliun pada Maret 2025.

Angka itu tumbuh 7,28 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 95,84 triliun di Maret 2024.

Di sisi lain, BNPL juga meningkat tinggi sebesar 32,18 persen secara tahunan (yoy) pada Maret 2025, mencapai Rp 22,78 triliun.

Baca juga: Pembiayaan Paylater Perusahaan Multifinance Capai Rp 8,2 Triliun, Naik 59,1 Persen

Sebagai informasi, Angka itu naik 32,18 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Porsi kredit paylater perbankan itu mengambil porsi sebesar 0,29 persen dari kredit keseluruhan.