KOMPAS.com – Lonjakan permintaan listrik untuk mendukung kecerdasan buatan (AI) dan pusat data membawa berkah besar bagi Sanil Electric, perusahaan pembuat transformator asal Korea Selatan.
Saham perusahaan melonjak sekitar 110 persen sejak April 2025, menjadikan pendirinya, Park Dong-suk, miliarder terbaru di Negeri Ginseng.
Dilansir dari Forbes, kekayaan bersih Park, yang memegang 55 persen saham Sanil Electric bersama sang istri, Kang Eun-sook, kini ditaksir mencapai 1,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 19,5 triliun) per penutupan pasar Jumat lalu.
Baca juga: Cucu Miliarder Indonesia Beli Bungalo Ratusan Miliar di Singapura
Sanil Electric berbasis di Ansan, pinggiran Seoul, dan dikenal sebagai produsen transformator—peralatan penting yang mengubah tegangan listrik agar aman digunakan.
Perusahaan ini mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 56 persen secara tahunan, mencapai 334 miliar won (sekitar 240 juta dollar AS) pada 2024. Laba bersihnya pun melonjak lebih dari dua kali lipat menjadi 84 miliar won.
Dalam laporan kuartalan Mei lalu, Sanil menyatakan permintaan listrik diperkirakan akan terus meningkat.
“Teknologi informasi dan komunikasi semakin maju karena maraknya kendaraan listrik, AI yang memerlukan daya komputasi besar untuk pembelajaran data, Internet of Things yang menghubungkan banyak perangkat elektronik, serta pertumbuhan eksponensial kebutuhan data center akibat digitalisasi informasi,” tulis Sanil dalam laporannya.
Baca juga: Bill Gates Sebut 3 Pekerjaan yang Tak Tersingkirkan AI, Apa Saja?
Mengutip Business Research Insights, perusahaan memperkirakan pasar transformator global akan tumbuh dari 26 miliar dollar AS pada 2021 menjadi 48 miliar dollar AS pada 2031.
Sanil juga mencatatkan kinerja ekspor yang kuat. Lebih dari 60 persen pendapatan perusahaan berasal dari pasar Amerika Serikat.
Pada Januari lalu, GE Vernova—unit energi dari General Electric—memesan transformator senilai lebih dari 11,4 juta dollar AS dari Sanil.
Analis riset Mirae Asset Securities, Yunju Cho, menilai Sanil akan terus diuntungkan dari investasi modernisasi jaringan listrik di AS.
“Pemerintah AS tengah menggulirkan berbagai kebijakan yang mendukung peningkatan permintaan listrik skala besar,” kata Cho dalam catatan riset Maret lalu.
Baca juga: Jenius Punya Fitur AI, Bisa Kenali Transaksi dan Kelola Keuangan Pengguna
Ia juga mencatat bahwa Sanil semakin agresif memperluas basis pelanggannya di AS.
“Perusahaan kini menjalin kontrak dengan utilitas besar seperti PG&E di California dan Duke Energy di North Carolina, di samping klien lama seperti GE Vernova dan TMEIC,” tulis Cho.
“Kekuatan utama Sanil adalah kemampuannya memenuhi kebutuhan teknis yang beragam dari pelanggan besar—dengan lebih dari 200 konfigurasi desain transformator,” lanjut dia.