KOMPAS.com - Kelompok investor Jepang yang tergabung dalam Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Japan-Indonesia Association (Japindo) menyambut tawaran peluang investasi berskala besar di kawasan transmigrasi. Pasalnya, mereka sudah lama ingin melebarkan cakupan investasi mereka keluar pulau Jawa.
Hal tersebut dikatakan Menteri Transmigrasi (Mentran) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara usai bertemu dengan kelompok-kelompok investor tersebut pada hari terakhir kunjungan di Jepang, tepatnya di Osaka, Selasa (30/9/2025).
"Mereka sampaikan bahwa Japindo itu sudah cukup lama dan terlalu nyaman melakukan bisnisnya di sekitar Jawa Barat, seperti Cikarang dan Bekasi. Jadi mereka katakan kami harus mengubah mindset yang baru," ujar Mentrans.
"Tapi ini sangat menjanjikan kata mereka dan sangat menantang, artinya mereka juga ingin keluar dari Jawa untuk bisa mengembangkan hal-hal tersebut," kata Mentrans dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (2/10/2025).
Baca juga: Kementrans Siapkan Skema Pendanaan Khusus untuk Transmigran Magang ke Jepang
Mentrans mengatakan bahwa para investor Jepang baru mengetahui bahwa kawasan transmigrasi terbuka bagi penanaman modal asing.
"Yang mereka tidak tahu bahwa ternyata mereka bisa berinvestasi di kawasan transmigrasi dan setelah kami tadi tunjukkan beberapa video presentasi mereka mengatakan, kami harus lebih sering lagi ketemu dengan mereka dan beberapa pengusaha yang ada di dalam Japindo,” kata Mentrans.
Mentrans mengatakan, video presentasi tentang kawasan transmigrasi yang Kementerian Transmigrasi (Kementrans) tunjukan kepada mereka sangatlah membantu dalam diseminasi informasi tentang Indonesia.
"Ini karena memang Indonesia dianggap (investor Jepang sebagai) salah satu kawasan yang punya potensi untuk produk-produk yang mereka inginkan dan tidak terbatas lagi dalam pertanian, peternakan, perikanan,” sambung Mentrans.
Menurutnya, para investor mengaku tertarik untuk mengembangkan sektor perikanan di Morotai, Maluku Utara dan di Papua Selatan serta cokelat di Mamuju, Sulawesi Barat.
Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara saat bertemu dengan kelompok-kelompok investor Jepang pada hari terakhir kunjungan di Jepang, tepatnya di Osaka, Selasa (30/9/2025).Lebih lanjut, Mentrans mengatakan bahwa Kementrans dengan JICA dan Japindo ada punya kesepahaman yang sama tentang salah satu tujuan sesuai dengan SDGs.
"Salah satu tujuan besar dari pengembangan pertumbuhan kawasan ekonomi baru di luar Jawa itu adalah untuk menurunkan angka ketimpangan, kesenjangan sosial. Kemudian juga untuk inklusifitas, itu juga penting," sambung Menteri Iftitah.
Mentrans pun menyebut bahwa JICA dan Japindo sepakat bahwa industri yang masuk ke kawasan transmigrasi minimal 70 persen atau hingga 90 persen melibatkan masyarakat lokal sebagai tenaga kerjanya. Bahkan untuk posisi-posisi strategis pun akan diisi masyarakat lokal yang memiliki kompetensi memenuhi syarat.
Dalam kesempatan tersebut, Mentrans menawarkan peluang investasi pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, bidang pariwisata dan sektor lain yang potensial.
Baca juga: Mentrans Ajak Investor Jepang Bangun Rumah Sakit di Kawasan Transmigrasi
Untuk ini, JICA siap melakukan studi kelayakan (feasibility study) di beberapa kawasan untuk menentukan nilai investasi hingga keuntungan dari investasi dari penanaman modal.
“Nah ini juga yang nanti akan dihitung secara detail dalam feasibility study itu, sehingga pada saat kita tawarkan kerja sama atau siapapun investor yang akan masuk ke kawasan transmigrasi itu ready to offer, artinya mereka nanti bisa follow up-nya secara lebih baik dan lebih komprehensif,” tutur Mentrans.