KOMPAS.com - Transmigrasi baru merupakan bagian integral dari strategi membangun ketahanan nasional dengan bertumpu pada peningkatan kapasitas sumber manusia (SDM) unggul Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam kuliah umum yang dihadiri 600 mahasiswa sarjana dan pascasarjana Universitas Pertahanan (Unhan), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/10/2025).
“Kami diminta untuk menjelaskan apa itu transmigrasi, relevansinya, dan kaitannya dengan para kadet (taruna) serta mahasiswa Unhan. Ini kesempatan baik bagi kami untuk melakukan sosialisasi, karena transmigrasi sangat erat kaitannya dengan upaya meningkatkan ketahanan dan pertahanan negara melalui SDM unggul di kawasan-kawasan transmigrasi,” ujar Iftitah dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa, (28/10/2025).
Dalam kuliah umum tersebut, dia menegaskan dua poin utama dalam arah kebijakan transmigrasi saat ini.
Pertama, transmigrasi bukan lagi sekadar program pemindahan penduduk, tetapi menjadi strategi nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami ingin lebih banyak tercipta lapangan kerja yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat lokal di kawasan transmigrasi. Dengan begitu, mereka bisa memiliki pendapatan, daya beli, dan berkontribusi terhadap pajak yang menjadi sumber pembangunan negara,” ujar Iftitah.
Baca juga: Kementrans Sampaikan Duka Cita atas Gugurnya Mahasiswa IPB Peserta Tim Ekspedisi Patriot di Fakfak
Kedua, transmigrasi diarahkan untuk membangun manusia unggul sebagai fondasi keberhasilan pembangunan nasional.
“Tidak mungkin transmigrasi sukses tanpa manusia-manusia unggul, karena itu membangun manusianya menjadi salah satu fokus utama, sebagaimana yang juga menjadi prioritas Presiden,” ucap Iftitah.
Kuliah umum tersebut berlangsung interaktif. Banyak mahasiswa antusias menyampaikan pandangan dan analisis mereka yang menunjukkan pemahaman mendalam mengenai makna transmigrasi masa kini.
“Saat ini, transmigrasi sering dikonotasikan sebagai program bagi penduduk dengan kemampuan ekonomi dan pendidikan yang minim. Pertanyaannya, apakah sekarang ada transmigrasi yang ditujukan bagi penduduk yang memiliki kemampuan ekonomi dan pendidikan lebih baik?” tanya Kadet Mahasiswa Unhan Raditya Putra.
"Saat ini, transmigrasi sering dikonotasikan sebagai program bagi penduduk dengan kemampuan ekonomi dan pendidikan yang minim. Pertanyaannya, apakah sekarang ada transmigrasi yang ditujukan bagi penduduk yang memiliki kemampuan ekonomi dan pendidikan yang lebih baik?,” tanya Kadet Mahasiswa Unhan Raditya Putra.
Menjawab pertanyaan tersebut, Iftitah menjelaskan Kementerian Transmigrasi (Kementrans) memiliki program Tim Ekspedisi Patriot (TEP), yakni SDM unggul terdiri dari mahasiswa sarjana, pascasarjana, hingga dosen dan guru besar yang bertugas meneliti potensi ekonomi 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa pascasarjana untuk ditempatkan di kawasan transmigrasi guna mencari solusi dari berbagai permasalahan di lapangan.
"Ada transmigrasi patriot. Ini sebenarnya diperuntukkan bagi anak-anak muda penerima beasiswa S2 yang kuliah di tujuh universitas terbaik di Indonesia, seperti Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Padjajaran (Unpad). Bedanya, mereka tidak kuliah di kampus utama, melainkan di kawasan transmigrasi. Mereka adalah transmigran yang terdiri dari orang-orang pintar dan unggul, dengan intelligence quotient (IQ) di atas 120," tutur Iftitah.
Tak hanya menerima banyak pertanyaan, Iftitah juga melemparkan pertanyaan kepada mahasiswa mengenai makna tersirat dari tugas utama Presiden Prabowo Subianto kepada Kementrans.
"Tugas tersirat yang tidak diucapkan oleh Bapak Presiden dalam rangka mendukung program transmigrasi, selain tugas pokok dan tugas khusus yang telah disebutkan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Transmigrasi ini sangat berkaitan erat dengan penduduk dan bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks tersebut, dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten," jelas Kadet Mahasiswa Unhan Regina.
Baca juga: Buka Curhat Daring 24 Jam Via Medsos, Kementrans Menampung Ribuan Kritik dan Saran
Iftitah memberikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa Unhan yang antusias mengikuti kuliah umum tersebut.
“Nalarnya sangat bagus sekali, analisanya luar biasa, bahkan ada jawaban yang di luar dugaan saya. Ternyata mereka lebih siap dan lebih mengerti tentang apa makna transmigrasi hari ini,” ucap Iftitah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang