Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Nganjuk Akan Bentuk Tim Khusus Kaji Gelar Pahlawan Nasional untuk Marsinah

Kompas.com - 30/05/2025, 19:24 WIB
Usman Hadi ,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk, Jawa Timur, berencana membentuk tim khusus untuk mengusulkan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional.

Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, menyatakan bahwa kerangka tim tersebut telah ada dan beberapa anggotanya sudah mulai bekerja.

"Sudah ada engkrengan (kerangka tim khusus), tapi memang belum lengkap," ungkap Kang Marhaen saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (30/5/2025).

Ia menambahkan bahwa meskipun tim belum secara resmi dibentuk, beberapa calon anggota telah mengumpulkan data dan dokumen yang diperlukan untuk pengusulan gelar kehormatan bagi aktivis buruh asal Nganjuk itu.

“Data-data juga sudah siap, tinggal penyempurnaan-penyempurnaan, kita sesuaikan dengan syarat-syarat pengusulan pahlawan nasional itu,” sebutnya.

Baca juga: Mensos: Banyak Sambutan Positif Agar Marsinah Jadi Pahlawan Nasional

Setelah tim khusus terbentuk dan menyelesaikan tugasnya, Pemkab Nganjuk akan menyerahkan rekomendasi usulan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, yang kemudian akan diteruskan ke pemerintah pusat.

Menurut Kang Marhaen, dokumen penting yang sedang disiapkan mencakup surat pengantar dari Dinas Sosial, biografi lengkap Marsinah, proposal pengusulan, serta testimoni dari sekitar 10 tokoh masyarakat Nganjuk yang akan dibukukan.

Selain itu, Pemkab Nganjuk juga berencana menggelar seminar yang akan dihadiri tokoh masyarakat, perwakilan kementerian sosial, Pemprov Jatim, dan tokoh-tokoh Nganjuk untuk memperkuat dukungan pengusulan.

Dipimpin langsung bupati

Meskipun tim belum secara resmi dibentuk, Kang Marhaen memastikan bahwa kerangka tim sudah ada dan ia sendiri yang akan memimpin tim khusus ini.

Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Nganjuk akan menjadi sektor yang memimpin, berkoordinasi dengan serikat pekerja dan perwakilan masyarakat.

Baca juga: Marsinah Disebut Lebih Layak Jadi Pahlawan Nasional daripada Soeharto

“Kemarin sudah saya cek biografi sudah lengkap itu kelihatannya. Termasuk penghargaan-penghargaan Marsinah itu,” ungkap Kang Marhaen.

Namun, ia mengakui bahwa proposal dan testimoni tokoh-tokoh Nganjuk tentang Marsinah masih perlu disiapkan.

Target penetapan tahun depan

Rencana pengusulan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional mendapatkan respons positif dari berbagai pihak.

Halaman:


Terkini Lainnya
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
Surabaya
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Surabaya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau