Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gen Z Ramai-ramai Minum Obat Cacing, Dokter Ingatkan Konsumsi yang Tepat

Kompas.com - 23/08/2025, 09:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Kasus kematian seorang balita akibat cacingan yang terlambat ditangani memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.

Rasa waswas terhadap risiko infeksi cacing kini ramai dibahas di media sosial. Beberapa konten bahkan menampilkan generasi Z berbondong-bondong membeli dan mengonsumsi obat cacing sebagai langkah pencegahan terhadap cacing gelang.

Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran baru karena penggunaan obat cacing tanpa indikasi medis bisa menimbulkan efek yang tidak diinginkan.

Dr. Riyadi, SpA Subs IPT (K) MKes, anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI, mengingatkan masyarakat agar tetap bijak dalam mengonsumsi obat cacing.

“Minum obat cacing kalau memang ada gejala itu boleh, dari umur satu tahun sampai dewasa. Kalau di bawah satu tahun, obat yang aman adalah pirantel pamoat. Namun, untuk anak di atas satu tahun dan orang dewasa, konsumsi obat sebaiknya dilakukan atas saran dokter,” kata dr. Riyadi dalam wawancara virtual, Jumat (22/8/2025).

Menurut dr. Riyadi, obat cacing termasuk golongan antimikroba yang bekerja melawan mikroorganisme. Sama seperti antibiotik, obat ini tidak boleh dikonsumsi sembarangan.

Risiko dan Efek Samping Obat Cacing

Baca juga: Ramai soal Pentingnya Minum Obat Cacing Setiap 6 Bulan Sekali, Benarkah?

“Kalau digunakan secara berlebihan tanpa indikasi yang jelas, ada kemungkinan menimbulkan resistensi meskipun saat ini belum ada bukti nyata, tapi kita harus waspada. Selain itu, setiap obat tetap punya efek samping meski kecil. Jadi kalau tidak ada gejala, lebih baik jangan minum,” jelas dr. Riyadi.

Ia juga menekankan pentingnya mengikuti rekomendasi resmi dari tenaga kesehatan atau dinas kesehatan setempat.

“Ikuti indikasi dan anjuran yang diberikan dokter atau otoritas kesehatan. Jangan hanya ikut-ikutan tren di media sosial,” tegas dr. Riyadi.

Lebih jauh, dr. Riyadi menjelaskan mekanisme kerja obat cacing.

“Rata-rata obat cacing bekerja dengan membuat larva terbunuh atau menghambat kemampuan cacing menyerap glukosa. Jadi cacing tidak mendapatkan gula, kemudian mati secara alamiah. Itu wajar jika cacing keluar bersama feses. Justru bagus, berarti obat bekerja, yang berbahaya kalau cacingnya malah mati dan menyumbat di dalam usus,” paparnya.

Baca juga: Balita Meninggal Akibat Infeksi Cacing, Anggota DPR: Alarm Serius Perlindungan Sosial

Cara Konsumsi Obat Cacing yang Tepat

Berdasarkan penjelasan dr. Riyadi, berikut panduan konsumsi obat cacing yang tepat:

  • Konsumsi hanya jika ada gejala – Minum obat cacing dianjurkan hanya saat terdapat gejala infeksi cacing, bukan sebagai pencegahan tanpa indikasi.
  • Perhatikan usia anak – Di bawah 1 tahun, obat yang aman adalah pirantel pamoat; di atas 1 tahun hingga dewasa, konsumsi obat sebaiknya atas saran dokter.
  • Ikuti anjuran dokter atau otoritas kesehatan – Jangan mengikuti tren di media sosial atau minum obat secara sembarangan.
  • Pahami cara kerja obat cacing – Obat cacing membunuh larva atau menghambat kemampuan cacing menyerap gula, sehingga cacing mati dan keluar bersama feses.
  • Waspadai efek samping dan risiko resistensi – Penggunaan berlebihan tanpa indikasi bisa menimbulkan resistensi, meski bukti nyata belum ada.
  • Gabungkan dengan upaya pencegahan lain – Jaga kebersihan diri dan lingkungan, perhatikan pola makan sehat, serta rutin lakukan pemeriksaan kesehatan anak.

Kasus kematian balita ini menjadi pengingat pentingnya deteksi dini dan penanganan medis yang tepat. Cacingan bukanlah penyakit sepele, namun juga tidak bisa diatasi dengan minum obat secara sembarangan.

Peran orang tua tetap krusial, mulai dari menjaga kebersihan anak, mengawasi pola makan, hingga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, untuk mencegah penyakit ini.

Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul Fenomena Gen Z Ramai Konsumsi Obat Cacing, Dokter Ingatkan Jangan Konsumsi Tanpa Indikasi

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Profil dan Daftar Kekayaan Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Pengganti Budi Arie
Kalimantan Timur
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Fakta Baru Kasus Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Mantan Rekan Kerja Korban di Bank
Jawa Barat
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
PAC Kebumen dan Banyumas Sepakat, Pinka Calon Terkuat Ketua DPD PDI-P Jateng
Jawa Tengah
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
7 Fakta Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru
Jawa Tengah
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tanggapi 17+8 Tuntutan Rakyat: Fokus Akselerasi Ekonomi
Jawa Timur
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Kasus Filisida Bandung: Menteri PPPA Ajak Warga Lebih Peka, Soroti Faktor Ekonomi Sebagai Pemicu
Jawa Barat
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Mensesneg: Sri Mulyani Bukan Mundur, Presiden Prabowo yang Putuskan Pergantian
Jawa Timur
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Link Nonton Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV, Indosiar dan Vidio, Kickoff 20.30 WIB
Kalimantan Timur
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Profil dan Daftar Kekayaan Mukhtarudin, Menteri P2MI Pengganti Abdul Kadir Karding
Kalimantan Timur
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Prabowo Lantik Menkeu Purbaya Sadewa, Sri Mulyani Akhiri 13 Tahun Pengabdian, Ali Wardhana Masih Terlama
Jawa Barat
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Purbaya Janji Tidak Ubah Kebijakan Fiskal Sri Mulyani, Fokus Percepat Mesin Ekonomi
Jawa Timur
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Lebanon: FIFA Matchday di GBT, Kickoff Pukul 20.30 WIB
Jawa Timur
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Ferry Juliantono, Wakil Ketua Umum Gerindra yang Kini Duduki Kursi Menteri Koperasi
Jawa Timur
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok, Berikut Ini Daftar Tuntutannya
Riau
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Harta Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru Pengganti Sri Mulyani: Rp 39,21 Miliar
Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau