KOMPAS.com– Beras merupakan bahan pangan pokok di Indonesia. Namun, ancaman peredaran beras oplosan patut diwaspadai karena dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Prof Tajuddin Bantacut, Pakar Teknologi Industri Pertanian IPB University, menjelaskan bahwa masyarakat sebenarnya bisa mengenali ciri-ciri beras oplosan secara kasat mata.
Dilansir dari laman IPB University, Sabtu (12/7/2025), Tajuddin memaparkan tanda-tanda umum yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Mak Eha Bawa Beras Ketan Ingin Temui Dedi Mulyadi, Pulang dengan Rasa Kecewa
Menurut Prof Tajuddin, ciri fisik beras oplosan antara lain:
“Jika menemukan nasi yang berbeda dari biasanya seperti warna, bau (aroma), tekstur, dan butiran maka dapat dicurigai sebagai beras yang telah dioplos dalam arti terdapat kerusakan mutu atau keberadaan benda asing,” jelasnya.
Beras oplosan memiliki ukuran butiran yang bervariasi dalam satu kemasan, seperti besar-kecil atau panjang-pendek yang tidak seragam.
Setelah dimasak, nasi dari beras oplosan cenderung lembek, berbeda dari nasi berkualitas baik yang pulen atau pera sesuai jenisnya.
Jika beras atau nasi mengeluarkan bau aneh, terutama menyengat atau seperti bahan kimia, patut dicurigai sebagai tanda adanya zat tambahan berbahaya.
“Cuci beras sebelum dimasak dan waspadai bila ada benda asing yang mengambang,” imbau Tajuddin.
Baca juga: Menteri Pertanian Jepang Mundur Usai Tuai Kritik Soal Pengakuan Tidak Pernah Beli Beras
Lebih lanjut, Prof Tajuddin memaparkan tiga jenis beras oplosan yang beredar di masyarakat:
Biasanya dicampur bahan lain seperti jagung, umum ditemukan di beberapa daerah.
Dicampur untuk memperbaiki rasa atau tekstur, meski kadang menurunkan kualitas.
Beras yang sudah rusak secara fisik, kimiawi, atau mikrobiologis, lalu dipoles ulang agar terlihat bagus.
“Namun, jika kerusakannya sudah parah, baik secara fisik, kimiawi, maupun mikrobiologis, maka tidak layak untuk dikonsumsi. Terlebih apabila mengandung bahan kimia atau pengawet, bisa berbahaya untuk kesehatan,” tegasnya.
Baca juga: Untuk Pastikan Stok Beras Aman, Bulog: Berapapun Hasil Panen Petani, Kami Serap
Dalam beberapa kasus, beras oplosan dicampur dengan zat pewarna atau pengawet yang berbahaya bagi tubuh. Mengonsumsinya secara terus-menerus bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan, bahkan keracunan.