KOMPAS.com – Suami istri, ayah mertua, serta kedua anak mereka ditemukan tewas dan terkubur di bagian belakang rumah mereka di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Senin (1/9/2025). Kelima korban adalah H Sahroni (75), Budi (45), Euis (40), R (6), dan B (3).
Pantauan Kompas.com, Selasa (2/9/2025), rumah dua lantai itu kini dipasang garis polisi. Kondisi rumah terlihat tidak terawat dan berdebu, dengan lantai satu berwarna pink dan lantai dua bercat cream.
Di sekitar rumah, semak belukar tumbuh tidak beraturan sehingga rumah nomor 52 tersebut tampak seperti kosong.
Di samping rumah juga terdapat bangunan yang diduga gudang, yang menjadi lokasi penguburan lima jenazah dalam satu lubang hingga membentuk gundukan tanah.
Baca juga: Penemuan Mayat di Indramayu, 5 Anggota Keluarga Ditemukan Terkubur
Sejak Senin malam hingga Selasa, lokasi rumah korban ramai didatangi warga yang penasaran.
“Soalnya viral beritanya, pengen tahu saja di mana lokasinya, penasaran,” ujar Tardiarto (25), warga Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Indramayu.
Salah seorang tetangga, Sukarta (50), menuturkan mengenai penghuni rumah tersebut,
“Di rumah itu kelima korban tinggal selama ini, terdiri dari H Sahroni, anaknya Budi, istrinya Euis, serta kedua anak mereka, R dan B,” terang Sukarta.
Istri Sahroni telah lama meninggal dunia, begitu pula anak lain Budi yang meninggal akibat kecelakaan motor di depan rumah tersebut.
Menurut Sukarta, keluarga korban jarang bergaul dengan warga sekitar. “Biasanya H Sahroni selalu menyapa saya setiap hendak pergi ke masjid, tapi anak mantunya sudah lama tidak terlihat,” ujarnya.
Baca juga: Penemuan 5 Jasad Satu Keluarga Terkubur di Indramayu Masih Jadi Misteri...
Sukarta mulai curiga ketika mencium bau busuk pada Minggu (31/8/2025), namun mengira itu bangkai tikus.
Bau tersebut semakin menyengat hingga tercium ke lapak bengkel motor miliknya di seberang rumah korban pada Senin (1/9/2025).
Okta (38), tetangga lain, menambahkan bahwa keluarga korban datang ke rumah pada Senin sore karena khawatir tidak ada kabar.
“Kondisi rumah saat itu sepi dan terkunci. Bau menyengat dari dalam menambah kekhawatiran, sehingga mereka mendobrak pintu rumah,” ujarnya.
Setelah dicek, di belakang rumah ditemukan gundukan tanah berisi kaki manusia. Saat digali lebih lanjut, ditemukan jenazah H Sahroni.