KOMPAS.com - Setiap 14 Agustus, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pramuka sebagai bentuk penghargaan terhadap gerakan pramuka yang telah lama menjadi bagian dari pendidikan di Indonesia.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, yang memiliki peran penting dalam pendirian Gerakan Pramuka di Indonesia.
Berikut ini perjalanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX dalam gerakan Pramuka di Indonesia.
Baca juga: Siapa Bapak Pramuka Indonesia?
Sri Sultan Hamengkubuwono IX, yang lahir pada 12 April 1912 dengan nama kecil Gusti Raden Mas Dorojatun.
Ia dikenal sebagai tokoh utama di balik terbentuknya Gerakan Pramuka Indonesia.
Keterlibatannya dalam pramuka dimulai ketika pada 1921, atau saat ia berusia 9 tahun.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX tercatat sebagai anggota welp (siaga), jenjang kepramukaan terendah yang diperuntukkan bagi anak-anak berusia 6 hingga 11 tahun di Yogyakarta.
Pada 18 Maret 1940, Sri Sultan Hamengkubuwono IX diangkat sebagai Sultan Yogyakarta dan menjadi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pertama setelah Indonesia merdeka.
Baca juga: Lirik Hymne Pramuka: Ini Makna dan Penciptanya
Sri Sultan Hamengkubuwono IX berperan besar dalam pembentukan Gerakan Pramuka Indonesia.
Pada awal 1960-an, ia diangkat menjadi Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan), posisi tertinggi dalam organisasi kepanduan.
Bersama Presiden Soekarno, ia merancang langkah-langkah untuk menyatukan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia, yang pada akhirnya mengarah pada pendirian Gerakan Pramuka.
Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, dan Achmadi.
Panitia ini menyusun Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan menghasilkan Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961 yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia yang bertujuan untuk mendidik generasi muda Indonesia.
Gerakan Pramuka Indonesia resmi berdiri pada 14 Agustus 1961, hasil peleburan dari berbagai organisasi kepanduan yang sudah ada sebelumnya.
Nama "Pramuka" diambil dari kata 'Poromuko', yang berarti prajurit terdepan dalam peperangan, serta singkatan dari 'Praja Muda Karana', yang berarti jiwa-jiwa muda yang berkarya.
Baca juga: 40 Link Twibbon Hari Pramuka 2025, Cocok Diunggah ke Media Sosial