Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lirik Hymne Pramuka: Ini Makna dan Penciptanya 

Kompas.com - 14/08/2025, 09:16 WIB
Serafica Gischa

Editor

KOMPAS. com - Hymne Pramuka adalah lagu resmi Gerakan Pramuka Indonesia yang kerap dinyanyikan dalam upacara, pertemuan resmi, dan kegiatan kepramukaan lainnya. 

Lagu ini bukan sekadar nyanyian, tetapi mengandung pesan mendalam tentang pengabdian, persatuan, dan semangat menolong sesama. 

Namun, tidak banyak yang tahu siapa pencipta Hymne Pramuka dan makna di balik setiap liriknya.

Melansir buku Panduan SKU Penggalang Ramu dalam Gerakan Pramuka (2023) oleh Mira Dwi Anggraeni, pencipta lagu Hymne Pramuka adalah Husein Mutahar. 

Seorang komponis dan pejuang nasional yang juga menciptakan lagu terkenal seperti Hari Merdeka dan Syukur. 

Karya Mutahar dikenal memiliki nuansa patriotik dan membangkitkan semangat kebangsaan, termasuk Hymne Pramuka yang sarat nilai persaudaraan dan pengabdian.

Baca juga: 10 Dasa Dharma Pramuka: Isi, Makna Lengkap, dan Fungsinya 

Lirik Hymne Pramuka

Berikut lirik lengkap Hymne Pramuka yang digunakan secara resmi di seluruh Indonesia:

Kami pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudarmakan
Darmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia tanah airku
Kami jadi pandumu

Makna lirik lagu Hymne Pramuka 

Merangkum buku Panduan Lengkap Gerakan Pramuka (2024) karya Susilo Herlambang, ada makna mendalam di lagu Hymne Pramuka, sebagai berikut: 

"Kami pramuka Indonesia"

Menggambarkan bahwa setiap anggota Pramuka adalah pemuda dan pemudi yang bersemangat tinggi untuk berkarya, berkontribusi, dan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca juga: Susunan Upacara Hari Pramuka 2025 untuk Peringatan ke-64 di 14 Agustus

"Manusia Pancasila"

Menunjukkan bahwa anggota Pramuka adalah pribadi yang menjunjung tinggi serta berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara.

"Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan"

Mengandung janji yang diikrarkan anggota Pramuka untuk senantiasa mengamalkan Satya Pramuka dan Dasa Dharma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.

"Agar jaya Indonesia"

Memiliki makna bahwa seluruh pengabdian yang dilakukan diarahkan untuk satu tujuan utama, yaitu mewujudkan kejayaan Indonesia, yang berarti kemakmuran bagi seluruh rakyatnya.

"Indonesia tanah airku"

Merupakan pengakuan luhur bahwa setiap anggota Pramuka adalah warga negara Indonesia yang berketuhanan dan bertanah air Indonesia.

"Kami jadi pandumu"

Menandakan bahwa Pramuka siap menjadi teladan sekaligus perintis dalam mewujudkan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga: 100 Ucapan Hari Pramuka 14 Agustus, Lengkap dari Formal hingga Santai

Sosok Husein Mutahar

Husein Mutahar memiliki nama lengkap Sayyid Muhammad Husein Mutahar, lahir pada 5 Agustus 1916 di Semarang, Jawa Tengah. 

Melansir buku Mendendang Gambus Memeluk Indonesia (2021) karya Nabiel A. Karim Hayaze, minat Mutahar pada musik dimulai pada 1943, ketika menjadi pegawai Rikuyu Sokyoku (Dinas Kereta Api) Jawa Tengah Utara di Semarang dan mendirikan Korps Musik Kereta Api. 

Sejak saat itu kecintaan Husein Mutahar terhadap musik dan lagu mulai berkembang. Beberapa lagu ciptaannya, yaitu: 

  • Syukur
  • Hari Merdeka/17 Agustus
  • Dirgahayu Indonesiaku
  • Gembira
  • Dwi Warna
  • Tepuk Tangan Silang-Silang
  • Jangan Putus Asa
  • Saat Berpisah
  • Hymne Pramuka
  • Hymne Universitas Indonesia

Pada Rabu, 9 Juni 2004 pukul 16.30, dua bulan menjelang ulang tahunnya yang ke-88, Sang Maestro pejuang bangsa, berangkat menuju Timur Abadi, sebutan Mutahar untuk kembali ke pangkuan Allah. 

Baca juga: Sejarah Hari Pramuka: Dari 1912 Hingga Peringatan ke-64 pada 14 Agustus 2025

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau