KOMPAS.com - Fenomena gerhana bulan selalu berhasil memikat perhatian manusia. Tak hanya indah dari sisi sains dan astronomi, peristiwa ini juga sarat dengan pesan spiritual yang mendalam.
Banyak orang bertanya, adakah hikmah dari fenomena gerhana bulan? Jawabannya tentu ada, bahkan sangat banyak.
Dilansir dari Kementerian Agama RI, dalam literatur Islam, para ulama seperti Imam Ibnul Mulaqqin dalam At-Taudhih li Syarhil Jami’is Shahih telah merangkum pelajaran penting dari peristiwa ini.
Dengan menyaksikan gerhana bulan hari ini, kita bisa menemukan beragam makna yang meneguhkan hati dan memperkaya iman.
Baca juga: Gerhana Bulan Total September 2025 Jam Berapa? Ini Cara Menyaksikannya
Berikut 10 hikmah dari fenomena gerhana bulan yang bisa direnungkan:
Gerhana bulan adalah bukti bahwa seluruh alam semesta berada dalam genggaman Allah.
Bulan dan matahari, yang memiliki daya dan energi luar biasa, tetap berada pada orbitnya tanpa pernah saling bertabrakan.
Namun, atas kehendak Allah, cahaya bulan bisa tertutup seketika. Ini menjadi tanda kebesaran dan kekuasaan Allah yang mutlak.
Dalam sejarah peradaban, ada manusia yang menjadikan matahari dan bulan sebagai sesembahan. Gerhana menunjukkan kelemahan keduanya.
Cahaya bulan bisa hilang, sinar matahari bisa tertutup, lalu dipulihkan kembali oleh Allah. Dari sini, manusia diingatkan bahwa hanya Allah-lah Tuhan yang sempurna dan pantas disembah.
Baca juga: Fenomena Corn Moon 2025 Muncul Bersama Gerhana Bulan Total, Ini Bedanya
Saat peredaran bulan dan matahari normal, sering kali manusia lupa bersyukur. Padahal, keduanya memberi manfaat besar: menerangi bumi, mengatur waktu, hingga menjaga keseimbangan ekosistem.
Melalui gerhana, Allah seakan menyadarkan manusia betapa berharganya cahaya yang biasanya dianggap biasa.
Al-Qur’an dalam surat Al-Qiyamah ayat 8–9 menyebutkan bahwa kelak bulan akan hilang cahayanya dan matahari digabung dengan bulan pada hari kiamat.
Fenomena gerhana bulan menjadi pengingat kecil atas peristiwa besar itu. Kehidupan dunia hanyalah sementara, sehingga manusia sebaiknya mempersiapkan diri dengan memperkuat iman, amal, dan ibadah.
Gerhana bisa dipandang sebagai perumpamaan kasih sayang Allah. Setelah kegelapan, Allah mengembalikan cahaya bulan.