Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan FOMO Makan Hiu, Ahli Gizi Ungkap Bahaya Ini

Baca di App
Lihat Foto
DOK. SHUTTERSTOCK
Ilustrasi ikan hiu. Ahli gizi beberkan berbagai bahaya makan daging hiu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut ikan hiu memiliki risiko kesehatan tinggi, viral di media sosial Instagram.

Unggahan tersebut dimuat oleh akun @haria********* pada Jumat (22/8/2025).

Foto di unggahan tersebut menyarankan agar warganet tidak FOMO atau asal mengikuti tren terkini terkait konsumsi hiu.

Hal tersebut karena hiu memiliki risiko kesehatan tinggi, sehingga konsumsi ikan tersebut sebaiknya dihindari.

“Jangan FOMO! Risiko Kesehatannya Tinggi, Daging Hiu Sebaiknya Dihindari,” tulis keterangan di foto unggahan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Selasa (26/8/2025), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 1,6 juta kali dan mendapat 5.000 likes.

Lantas, benarkah daging hiu berbahaya bagi kesehatan?

Baca juga: Ahli Gizi Sebut Rugi Makan Ikan yang Digoreng, Apa Sebabnya?

Penjelasan ahli gizi soal bahaya makan hiu

Dokter dan ahli gizi Tan Shot Yen mengonfirmasi bahwa hiu mempunyai risiko kesehatan tinggi jika dikonsumsi manusia.

Menurutnya, risiko kesehatan tersebut berdasarkan posisi ikan hiu sebagai pemuncak rantai makanan.

“Hiu menempati paling atas, artinya pemangsa ikan-ikan lain yang bahkan cukup besar,” kata dia kepada Kompas.com, Selasa (28/8/2025).

Sebagai predator puncak, hiu menjadi tempat terakumulasinya sejumlah kontaminan berbahaya yang berasal dari ikan-ikan buruannya dan lingkungan sekitarnya.

Kontaminan di hiu tersebut adalah logam berat, antara lain timbal, kadmium, arsenik, dan merkuri.

Keracunan timbal diketahui dapat memberikan efek negatif seperti kerusakan ginjal, masalah sistem saraf, anemia, dan penyakit jantung.

Baca juga: Ramai soal Tubuh Ikan Mengempis di Bagian Bawah dan Disebut akibat Parasit, Benarkah?

Sementara kadmium bisa memicu kesemutan, kram otot, mual, diare, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Kemudian, logam berat arsenik dapat meningkatkan risiko masalah saluran pernapasan, gangguan fungsi ginjal, dan penyakit jantung.

Paparan merkuri pada ikan juga tak kalah berbahayanya, karena mampu menyebabkan masalah kesehatan serius seperti menurunnya kemampuan kognitif dan gangguan otot.

“(Paparan) logam berat dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker,” ucap Tan.

Selain itu, Tan menyebut bahwa ikan hiu juga menahan ciguatoxin atau siguatoksin di dalam tubuhnya.

Baca juga: 7 Jenis Ikan yang Baik bagi Penderita Diabetes, Apa Saja?

Ciguatoxin sendiri merupakan racun yang terdapat di dalam beberapa alga atau tanaman laut hingga berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.

“(Sebabkan) mual, muntah, gangguan saraf,” ujar Tan.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar mengonsumsi ikan-ikan lazim, seperti kakap, tenggiri, teri, kerapu, dan ikan kembung.

Tan juga merekomendasikan agar tidak FOMO terhadap tren terkini yang dipopulerkan oleh berbagai unggahan di luar kompetensinya.

“Sumber beritanya tidak jelas. Tidak bisa diverifikasi. Judul click bait, cuman buat pansos,” katanya.

Baca juga: 5 Jenis Ikan yang Baik untuk Kesehatan Ginjal, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi