Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta Psikopat Menurut Studi, Ada Cara Berdandan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstocks
Ilustrasi
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Psikopat kerap dikaitkan dengan tokoh pembunuh, penjahat kelas kakap, dan kriminal-kriminal lainnya di dalam film.

Istilah ini umum digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak berperasaan dan tidak memiliki pedoman moral.

Umumnya, kecenderungan psikopat diketahui melalui spektrum atau tingakatan ciri-ciri tertentu.

Dengan begitu, ada orang yang disebut punya sebagian sifat psikopat saja dan ada yang berperilaku psikopat atau psikopat sejati, dikutip dari Verywell Mind (17/6/2025).

Beberapa studi juga telah menemukan sejumlah fakta mengenai psikopat yang jarang diketahui.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sebenarnya Apa Itu Psikopat? Berikut 3 Ciri Utamanya

10 fakta psikopat menurut studi

Berikut fakta-fakta psikopat yang ditemukan dalam studi sebagaimana dilansir dari PsyPost, Kamis (7/8/2025):

1. Memakai sedikit riasan wajah

Studi yang diterbitkan Archives of Sexual Behavior meneliti pengaruh kepribadian terhadap kebiasaan berdandan 1.410 wanita Brasil.

Hasilnya, mereka yang narsistik dan ekstrovert cenderung suka berdandan tebal. Sementara itu, mereka yang psikopat cenderung berdandan tipis.

Hal ini mencerminkan rendahnya perhatian mereka terhadap pandangan orang lain yang sejalan dengan karakter mereka yang tidak memedulikan norma.

Baca juga: 8 Ciri Orang Cerdas Menurut Psikologi, Kerap Tak Disadari

2. Tahan rasa sakit

Penelitian oleh Communications Psychology menemukan, psikopat cenderung kurang sensitif terhadap rasa sakit dan sulit belajar dari hal-hal yang menyakitkan.

Sengatan listrik terhadap partisipan menunjukkan, mereka yang psikopat lebih mudah kembali ke kondisi awal, alih-alih mengeluhkan kesakitan.

Resistensi terhadap perubahan ini menunjukkan adanya gangguan mendasar dalam cara otak memproses rasa sakit sebagai sinyal pembelajaran.

Hal ini menjawab kenapa psikopat tetap bertindak kriminal walau sudah mendapat hukuman.

3. Kurang ekspresif

Studi yang diterbitkan Biological Psychology mengungkapkan, psikopat memiliki kekejaman tinggi yang membuatnya lemah dalam mengekspresikan emosi.

Dengan menggunakan EEG untuk mengukur aktivitas otak dalam 200 milidetik, para peneliti menemukan bahwa kekejaman secara unik terkait dengan berkurangnya aktivasi tersebut.

Karena itu, orang psikopat sulit mengekrpresikan marah, sedih, senang, takut, dan emosi-emosi lainnya.

Baca juga: Viral Narasi Cewek Bisa Segalanya, Tapi Tidak Bisa Cari Cowok Bener, Ini Kata Psikolog

4. Tidak antisosial terhadap semua hal

Studi lain oleh Translational Psychiatry menyatakan, tiap psikopat memiliki kepekaan terhadap bidang tertentu, bergantung pada kepribadian dan pengalaman masing-masing.

Sifat tidak peka atau antisosial didasari oleh keyakinan bahwa dunia tidak terduga, sehingga seseorang sulit membangun ekspektasi yang stabil dan memberikan umpan balik sosial.

5. Cenderung seks bebas

Penelitian yang dipublikasi oleh Sexual and Relationship Therapy menemukan, psikopat memengaruhi keterbukaan seseorang terhadap seks tanpa komitmen.

Fakta ini menunjukkan ciri-ciri psikopat, yaitu impulsif, tidak emosional, serta mau mengambil risiko yang buruk.

Baca juga: Suami Bunuh Istri Lalu Ikuti Pemakaman di Serang, Psikolog: Pelaku Terindikasi Antisosial atau Psikopat

6. Tidak peduli hukum

Studi dalam Journal of Research in Personality menemukan bahwa individu psikopat enggan menegakkan hukum atau keadilan, bahkan ketika sesuatu merugikan dirinya sendiri.

Hal itu bukan disebabkan kerena mereka tidak tahu benar-salah, tetapi mereka tidak terdorong melakukan sesuatu yang tidak memberikan manfaat bagi dirinya.

Mereka cenderung hanya mematuhi norma jika itu bisa dilakukan tanpa usaha sama sekali.

7. Risiko kematian dini lebih tinggi

Research on Child and Adolescent Psychopathology melacak 332 mantan narapidana remaja selama lebih dari satu dekade.

Peneliti menemukan, risiko kematian sebelum 35 tahun mereka tinggi, sering kali karena kekerasan, kecelakaan, ataupun bunuh diri.

Baca juga: Mana yang Lebih Penting, Grit atau IQ? Ini Penjelasan Psikolog

8. Kadar kortisol tinggi

Meta-analisis dalam Journal of Psychology & Neuroscience meninjau 26 studi dan menemukan bahwa psikopat memiliki kadar kortisol tinggi.

Kortisol adalah hormon yang mengatur respons stres yang diproduksi kelenjar adrenal.

Selain itu, mereka juga memiliki testosteron lebih tinggi dan oksitosin yang lebih rendah.

9. Pria psikopat cenderung lebih banyak anak

Terakhir, studi oleh Evolutionary Behavioral Sciences menemukan bahwa pria psikopat memiliki lebih banyak anak.

Hal ini menunjukkan bahwa psikopat bisa berfungsi dalam hubungan jangka pendek, mengingat sifat manipulaif dan keterpisahan emosional mereka.

Namun, studi ini tidak membedakan antara anak biologis dan non-biologis sehingga diperlukan studi lebih lanjut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi