KOMPAS.com - Sebuah unggahan di Instagram menyebutkan bahwa grit yakni perpaduan antara passion dan ketekunan jangka panjang dapat lebih berperan dalam kesuksesan seseorang dibandingkan kecerdasan intelektual (IQ).
Dalam unggahan tersebut dijelaskan, grit bukan sekadar semangat sesaat, melainkan kemampuan untuk terus melangkah meski tidak ada dukungan dari orang lain.
“Grit = Passion + Ketekunan jangka panjang. Bukan semangat sesaat. Anak yang punya grit akan tetap bergerak meski gagal 5 kali, 10 kali, bahkan 100 kali,” tulis pemilik akun @the********.co, Kamis (7/8/2025).
Unggahan itu juga menyinggung bahwa sekolah kerap mengajarkan rumus dan hafalan, sedangkan kehidupan nyata menguji siapa yang mampu bertahan setelah berkali-kali mengalami kegagalan.
Ketekunan dianggap menjadi kunci penting untuk mencapai tujuan. Anak yang tekun akan belajar menghargai proses, tidak mudah menyerah, dan mampu bangkit kembali setelah menghadapi hambatan.
Namun pertanyaannya, benarkah grit bisa lebih menentukan keberhasilan dibandingkan IQ?
Baca juga: 11 Hal yang Dihindari oleh Orang IQ Tinggi tapi Sering Dilakukan Orang Kebanyakan, Apa Itu?
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Soegijapranata Semarang, Christine Wibowo, beranggapan grit dan IQ bukanlah hal yang berdiri sendiri, melainkan kombinasi yang saling melengkapi.
“Grit merupakan ‘kemasan baru’ dari keharusan seseorang untuk memiliki ketekunan, motivasi, dan konsistensi dari dalam diri untuk meraih prestasi,” jelas Chistine saat diwawancarai Kompas.com, Senin (11/8/2025).
Secara harfiah, grit berasal dari bahasa Inggris yang berarti “pasir”, “kerikil”, atau “batu kecil”, yang kemudian bergeser makna menjadi keuletan dan resiliensi.
Chistine menegaskan bahwa bagi anak-anak, Grit dan IQ memiliki peran yang sama penting.
Orang tua dan guru, katanya, perlu memahami di mana letak kecerdasan anak, lalu mengajarkan Grit agar anak mampu bertahan dan termotivasi secara konsisten.
Ia mengingatkan, memberikan Grit tanpa memperhatikan IQ justru bisa membuat anak frustrasi.
“Misalnya, seorang anak tidak bisa berenang, tapi terus diberi motivasi bahwa dia bisa berenang. Anak mungkin mencoba, tetapi pada akhirnya bisa frustrasi,” ujarnya.
Menurut Christine, IQ dibutuhkan untuk melihat potensi dan kemampuan kognitif anak, sementara Grit berperan membantu anak tetap tekun mencapai tujuannya.
Jika dibarengi dengan gairah atau passion, kekuatan Grit akan semakin besar.
Baca juga: Benarkah IQ Anak Pertama Lebih Tinggi dari Adik-adiknya?