KOMPAS.com - Isu soal pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan PT Gudang Garam Tbk. belakangan ini ramai diberitakan.
Dikabarkan bahwa salah satu perusahaan mitra Gudang Garam di Tuban, Jawa Timur, melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya.
Isu PHK massal karyawan PT Gudang Garam tersebut beredar luas di media sosial dan menarik perhatian masyarakat.
Lantas, bagaimana isu PHK karyawan Gudang Garam ini bermula?
Baca juga: Tak Cuma Rokok, Ini Gurita Bisnis Gudang Garam
Isu PHK massal karyawan Gudang Garam bermula dari sebuah unggahan video yang viral di media sosial.
Video pendek tersebut memperlihatkan momen perpisahan para pekerja pabrik rokok di Tuban, Jawa Timur, Jumat (6/9/2025).
Baca juga: Kilas Balik Kejatuhan Harga Saham Gudang Garam
Narasi dalam video tersebut menggambarkan perasaan sedih para pekerja yang sudah puluhan tahun bekerja, namun kemudian harus di-PHK.
Mengutip Kompas.com, Minggu (7/9/2025), video bernarasikan PT Gudang Garam melakukan PHK karyawan ini diunggah oleh akun @informasi_malangraya dan pengguna Instagram lainnya.
Video tersebut langsung menuai keprihatinan publik dan segera mendapat berbagai respons iba dari warganet.
Baca juga: Ratusan Ribu Buruh Mogok Kerja di India, Tolak Reformasi Ekonomi Pemerintah
Isu PHK massal PT Gudang Garam makin ramai dibicarakan karena kabar ini mencuat bersamaan dengan laporan keuangan PT Gudang Garam pada semester I 2025 yang mengalami penurunan tajam.
Menurut laporan keuangan PT Gudang Garam, laba bersih perusahaan tersebut hanya Rp 117,16 miliar, turun jauh sebanyak 87,34 persen dari sebelumnya, yakni Rp 925,5 miliar.
Pendapatan perusahaan rokok itu juga anjlok 11,4 persen menjadi Rp 44,35 triliun. Sementara laba kotor terkoreksi menjadi Rp 3,7 triliun dari Rp 5,06 triliun pada Juni 2024.
Keuntungan PT Gudang Garam juga ikut turun menjadi Rp 513,7 miliar dari Rp 1,613 triliun pada periode sama tahun lalu.
Baca juga: Trah Keluarga Pemilik Gudang Garam
PT Merdeka Nusantara Mitra Produksi Gudang Garam Tuban yang menjadi mitra di Tuban, membantah kabar PHK tersebut dan video yang beredar itu tidak terjadi di pabrik Tuban.