KOMPAS.com - PT Gudang Garam Tbk merupakan salah satu nama besar dalam industri rokok Indonesia. Perusahaan asal Kediri, Jawa Timur, ini selama puluhan tahun dikenal sebagai salah satu penguasa pasar rokok kretek.
Sejarah Gudang Garam sebenarnya berawal dari usaha sederhana. Pada 1956, Surya Wonowidjojo atau Tjoa Ing-Hwie mendirikan usaha rokok rumahan di Kediri dengan produk kretek kelobot bermerek Inghwie.
Karena laris manis di pasaran, Surya Wonowidjojo terus mengembangkan usahanya hingga bisa mendirikan pabrik besar. Perusahaan yang didirikannya kemudian diberi nama Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam.
Konon, nama Gudang Garam terinspirasi dari mimpi yang dialami Surya Wonowidjojo. Dalam mimpinya, ia melihat lima gudang penyimpanan di dekat rel kereta api dekat Stasiun Kediri. Dari sinilah nama perusahaan dan gambar ikonik Gudang Garam bermula.
Mengutip situs resmi perusahaan, pada 1958, Gudang Garam resmi berdiri sebagai perusahaan dengan tiga lini produk utama, yakni sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting tangan (SKT), dan sigaret kretek linting mesin (SKM).
Baca juga: Kilas Balik Kejatuhan Harga Saham Gudang Garam
Surya Wonowidjojo wafat pada 28 Agustus 1985. Setelah itu, estafet pengelolaan perusahaan beralih kepada generasi kedua keluarga Wonowidjojo. Awalnya, kepemimpinan perusahaan dipegang oleh anak tertuanya, Rachman Halim.
Di bawah kendali penerusnya, Gudang Garam memasuki masa kejayaan yang berlangsung sejak era 1980-an, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu merek rokok terkemuka di Indonesia.
Rachman Halim kemudian meninggal pada 27 Juli 2008. Tampuk kepemimpinan kemudian diwariskan ke adiknya, yakni Susilo Wonowidjojo yang menjabat sebagai Presiden Direktur Gudang Garam sampai hari ini.
Anggota Keluarga Wonowidjojo atau generasi kedua lain yang ikut mengelola Gudang Garam yakni Juni Setiawati Wonowidjojo. Namanya saat ini tercatat menjadi komisaris utama di perusahaan milik keluarganya itu.
Namanya juga tercatat sebagai salah satu wanita terkaya di Indonesia. Adik Susilo Wonowidjojo ini juga banyak berinvestasi di sejumlah perusahaan maupun pasar modal.
Baca juga: Awal Mula Rumor PHK Karyawan PT Gudang Garam dan Bantahan Manajemen
Sosok Juni Setiawati Wonowidjojo tercatat menjadi pemegang saham terbesar keenam di PT Antam Tbk, sekaligus menjadi investor perorangan dengan jumlah saham terbanyak di perusahaan tambang emas pelat merah itu.
Selain itu, terdapat sosok Indra Gunawan Wonowidjojo, anak dari Susilo Wonowidjodjo dan keponakan dari Juni Setiawati Wonowidjojo, juga menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Gudang Garam sejak 2022.
Di bawah kepemimpinan Susilo Wonowidjojo, Gudang Garam tidak hanya bertumpu pada bisnis rokok. Perusahaan ini mulai melakukan ekspansi ke berbagai sektor non-rokok sebagai upaya diversifikasi usaha.
Salah satu langkah penting adalah pendirian PT Surya Kerta Agung, yang bergerak di bidang pembangunan dan pengelolaan jalan tol.
Baca juga: Sosok Susilo Wonowidjojo, Pewaris Gudang Garam dan Gurita Bisnisnya
Selain itu, melalui anak usahanya PT Surya Dhoho Investama (SDHI), Gudang Garam juga membangun Bandara Dhoho Kediri. Meski telah resmi beroperasi, bandara tersebut hingga kini masih minim aktivitas penerbangan.
Secara struktur, Gudang Garam memiliki jaringan anak perusahaan dan afiliasi yang cukup beragam. Hampir seluruh entitas bisnisnya menggunakan nama depan "Surya", yang merujuk pada nama pendiri perusahaan, Surya Wonowidjojo.
Mengutip laporan keuangan konsolidasi GGRM, beberapa entitas anak tersebut antara lain PT Surya Pamenan (industri kertas), PT Surya Air (transportasi udara), PT Surya Abadi Semesta (peralatan keselamatan kerja), serta PT Surya Inti Tembakau (pengolahan tembakau).
Selain itu, terdapat pula PT Prime Galaxi Ltd (jasa transportasi), PT Surya Dhoho Investama (bandara), hingga PT Surya Madistrindo, yang menjadi salah satu ujung tombak distribusi dengan memiliki 16 anak perusahaan.
Baca juga: Kabar PHK Massal dan Laba Gudang Garam yang Terus Melorot
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini