KOMPAS.com - Belum lama ini, beredar luas kabar di media sosial soal pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan PT Gudang Garam Tbk. Isu ini berembus dari salah satu pabrik yang dioperasikan mitra perusahaan.
Di media sosial, kabar PT Gudang Garam PHK karyawan terjadi di perusahaan mitra Gudang Garam di Tuban, Jawa Timur. Untuk diketahui saja, dalam proses produksi rokok, perusahaan asal Kediri ini memang menggandeng sejumlah perusahaan pihak ketiga.
Dalam sebuah video pendek, suasana perpisahan para pekerja perusahaan mitra yang terdampak PHK menyebar luas dan memicu gelombang keprihatinan publik.
Narasi dalam video viral ini menggambarkan perasaan sedih para pekerja yang sudah puluhan tahun bekerja, namun kemudian harus berhenti bekerja. Tampak juga para pekerja dalam video saling menguatkan dalam acara perpisahan tersebut.
Baca juga: Sosok Susilo Wonowidjojo, Pewaris Gudang Garam dan Gurita Bisnisnya
PT Merdeka Nusantara Mitra Produksi Gudang Garam Tuban yang menjadi mitra di Tuban, membantah kabar PHK tersebut. Menurut manajemen, video yang viral itu tidak terjadi di perusahaan mereka.
"Sampai dengan saat ini, di pabrik Tuban tidak ada PHK atau sejenisnya," kata Adib Musyafa saat dikonfirmasi, dikutip pada Minggu (6/9/2025).
Pihaknya juga mengaku kaget mengetahui adanya pemberitaan PHK karyawan Gudang Garam di Tuban yang bersumber dari media sosial. Ia bilang, operasional perusahaan masih berjalan seperti biasa.
"Saya juga bingung kok ada berita PHK massal karyawan Gudang Garam di Tuban. Padahal, kami di Pabrik Tuban tidak ada PHK karyawan," beber Adib.
Sebelum ramai soal isu PHK karyawan PT Gudang Garam, perusahaan asal Kediri ini memang dikabarkan tengah mengalami masa sulit.
Akibat penjualan rokok yang terus mengalami penurunan, memaksa Gudang Garam menghentikan pembelian komoditas tembakau dari ribuan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Baca juga: Era Kejayaan Gudang Garam
Temanggung selama puluhan tahun dikenal sebagai daerah penghasil tembakau besar di Indonesia, sekaligus menjadi penyuplai utama bahan baku industri besar rokok Tanah Air.
Kabarnya, alasan Gudang Garam berhenti menyerap panen tembakau Temanggung, adalah karena stok tembakau yang sudah menumpuk di gudang perusahaan.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPC Temanggung, Siyamin, membenarkan bahwa Gudang Garam sudah tidak membeli tembakau petani di daerahnya. Bahkan menurutnya, hal ini sudah terjadi sejak setahun lalu.
"Gudang Garam sudah tidak ambil tembakau dari Temanggung sejak tahun lalu, itu pun petani tidak masalah," ungkap Siyamin dikutip dari KONTAN, pada 21 Juni 2025 lalu.
Ia membeberkan, ada beberapa alasan Gudang Garam berhenti menghentikan pembelian tembakau petani Temanggung. Penyebab pertama adalah stok yang masih melimpah.
Baca juga: Kabar PHK Massal dan Laba Gudang Garam yang Terus Melorot
Alasan lainnya yakni karena mengalami penurunan omset penjualan rokok. Penyebab terakhir adalah karena tingkat produksinya yang mengalami penurunan.
"Itu beberapa macam versi ya, katanya satu, kan GG (Gudang Garam) mengalami penurunan omzet. Kedua, tingkat penjualan dan produksinya yang rokok itu mengalami penurunan juga," beber Siyamin.
Keterangan dari pihak Gudang Garam itu didapatkannnya saat ia bersama beberapa pejabat Kabupaten Temanggung, termasuk Bupati Temanggung, melakukan kunjungan langsung ke Kediri yang jadi pusat produksi Gudang Garam.
"Nah, sampai kalau sampai hari ini katanya stok tembakau Temanggung masih ada. Ini kemarin mengadakan visit ke Kediri, stoknya masih banyak, itu kan alasan dari pihak pabrikan," jelas Siyamin.
Baca juga: Kabar PHK Gudang Garam, Laba Anjlok, dan Harga Saham Melorot
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini