Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Mula Rumor PHK Karyawan PT Gudang Garam dan Bantahan Manajemen

Kompas.com - 07/09/2025, 16:40 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Belum lama ini, beredar luas kabar di media sosial soal pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan PT Gudang Garam Tbk. Isu ini berembus dari salah satu pabrik yang dioperasikan mitra perusahaan.

Di media sosial, kabar PT Gudang Garam PHK karyawan terjadi di perusahaan mitra Gudang Garam di Tuban, Jawa Timur. Untuk diketahui saja, dalam proses produksi rokok, perusahaan asal Kediri ini memang menggandeng sejumlah perusahaan pihak ketiga.

Dalam sebuah video pendek, suasana perpisahan para pekerja perusahaan mitra yang terdampak PHK menyebar luas dan memicu gelombang keprihatinan publik.

Narasi dalam video viral ini menggambarkan perasaan sedih para pekerja yang sudah puluhan tahun bekerja, namun kemudian harus berhenti bekerja. Tampak juga para pekerja dalam video saling menguatkan dalam acara perpisahan tersebut.

Baca juga: Sosok Susilo Wonowidjojo, Pewaris Gudang Garam dan Gurita Bisnisnya

PHK karyawan PT Gudang Garam dibantah

PT Merdeka Nusantara Mitra Produksi Gudang Garam Tuban yang menjadi mitra di Tuban, membantah kabar PHK tersebut. Menurut manajemen, video yang viral itu tidak terjadi di perusahaan mereka.

"Sampai dengan saat ini, di pabrik Tuban tidak ada PHK atau sejenisnya," kata Adib Musyafa saat dikonfirmasi, dikutip pada Minggu (6/9/2025).

Pihaknya juga mengaku kaget mengetahui adanya pemberitaan PHK karyawan Gudang Garam di Tuban yang bersumber dari media sosial. Ia bilang, operasional perusahaan masih berjalan seperti biasa.

"Saya juga bingung kok ada berita PHK massal karyawan Gudang Garam di Tuban. Padahal, kami di Pabrik Tuban tidak ada PHK karyawan," beber Adib.

Setop pembelian tembakau

Sebelum ramai soal isu PHK karyawan PT Gudang Garam, perusahaan asal Kediri ini memang dikabarkan tengah mengalami masa sulit.

Akibat penjualan rokok yang terus mengalami penurunan, memaksa Gudang Garam menghentikan pembelian komoditas tembakau dari ribuan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Baca juga: Era Kejayaan Gudang Garam

Temanggung selama puluhan tahun dikenal sebagai daerah penghasil tembakau besar di Indonesia, sekaligus menjadi penyuplai utama bahan baku industri besar rokok Tanah Air.

Kabarnya, alasan Gudang Garam berhenti menyerap panen tembakau Temanggung, adalah karena stok tembakau yang sudah menumpuk di gudang perusahaan.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPC Temanggung, Siyamin, membenarkan bahwa Gudang Garam sudah tidak membeli tembakau petani di daerahnya. Bahkan menurutnya, hal ini sudah terjadi sejak setahun lalu.

"Gudang Garam sudah tidak ambil tembakau dari Temanggung sejak tahun lalu, itu pun petani tidak masalah," ungkap Siyamin dikutip dari KONTAN, pada 21 Juni 2025 lalu.

Ia membeberkan, ada beberapa alasan Gudang Garam berhenti menghentikan pembelian tembakau petani Temanggung. Penyebab pertama adalah stok yang masih melimpah.

Baca juga: Kabar PHK Massal dan Laba Gudang Garam yang Terus Melorot

Alasan lainnya yakni karena mengalami penurunan omset penjualan rokok. Penyebab terakhir adalah karena tingkat produksinya yang mengalami penurunan.

"Itu beberapa macam versi ya, katanya satu, kan GG (Gudang Garam) mengalami penurunan omzet. Kedua, tingkat penjualan dan produksinya yang rokok itu mengalami penurunan juga," beber Siyamin.

Keterangan dari pihak Gudang Garam itu didapatkannnya saat ia bersama beberapa pejabat Kabupaten Temanggung, termasuk Bupati Temanggung, melakukan kunjungan langsung ke Kediri yang jadi pusat produksi Gudang Garam.

"Nah, sampai kalau sampai hari ini katanya stok tembakau Temanggung masih ada. Ini kemarin mengadakan visit ke Kediri, stoknya masih banyak, itu kan alasan dari pihak pabrikan," jelas Siyamin.

Baca juga: Kabar PHK Gudang Garam, Laba Anjlok, dan Harga Saham Melorot

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
IHSG Awal Sesi Menguat Dekati Level 8.000, Nilai Tukar Rupiah Mennguat
IHSG Awal Sesi Menguat Dekati Level 8.000, Nilai Tukar Rupiah Mennguat
Ekbis
Rencana IPO Merdeka Gold Resources (EMAS), Bidik Dana hingga Rp 4,88 Triliun
Rencana IPO Merdeka Gold Resources (EMAS), Bidik Dana hingga Rp 4,88 Triliun
Ekbis
IHSG Hari ini Bakal Melemah? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
IHSG Hari ini Bakal Melemah? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Senin
Ekbis
Take Home Pay: Saatnya Berbasis Kinerja, Bukan Sekadar Jabatan
Take Home Pay: Saatnya Berbasis Kinerja, Bukan Sekadar Jabatan
Ekbis
Rekrutmen PCPM BI 2025 Dibuka: Cek Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya
Rekrutmen PCPM BI 2025 Dibuka: Cek Syarat, Jurusan, dan Cara Daftarnya
Ekbis
Happy Vibes Banget! Hearts2Hearts Kompak Nyanyi Bahasa Indonesia di Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day
Happy Vibes Banget! Hearts2Hearts Kompak Nyanyi Bahasa Indonesia di Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day
Belanja
Konsisten Bantu Tangani Katarak, Sido Muncul Kembali Raih Perdami Award
Konsisten Bantu Tangani Katarak, Sido Muncul Kembali Raih Perdami Award
BrandzView
Proyeksi IHSG Pekan Ini, Ditopang Proyeksi Penurunan Suku Bunga dan Inflasi yang Terkendali
Proyeksi IHSG Pekan Ini, Ditopang Proyeksi Penurunan Suku Bunga dan Inflasi yang Terkendali
Ekbis
PM Jepang Shigeru Ishiba Mengundurkan Diri, Simak Proyeksi Pergerakan Pasar Asia-Pasifik Hari Ini
PM Jepang Shigeru Ishiba Mengundurkan Diri, Simak Proyeksi Pergerakan Pasar Asia-Pasifik Hari Ini
Ekbis
Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK, Simak Perubahannya
Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK, Simak Perubahannya
Ekbis
Permintaan Kredit Melemah, Likuiditas Bank Parkir di Instrumen Aman
Permintaan Kredit Melemah, Likuiditas Bank Parkir di Instrumen Aman
Ekbis
Harga Token Listrik 8-14 September 2025: Tarif per kWh Sesuai Daya
Harga Token Listrik 8-14 September 2025: Tarif per kWh Sesuai Daya
Ekbis
Saling Tunjuk MRT Jakarta dan Kopema di Balik Melonjaknya Harga Sewa Kios Blok M
Saling Tunjuk MRT Jakarta dan Kopema di Balik Melonjaknya Harga Sewa Kios Blok M
Ekbis
Halte Pasar Genjing Ditutup Sementara karena Pembangunan LRT
Halte Pasar Genjing Ditutup Sementara karena Pembangunan LRT
Ekbis
Harapan Prabowo Bikin Defisit APBN Nol Persen, Realistiskah?
Harapan Prabowo Bikin Defisit APBN Nol Persen, Realistiskah?
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau