Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Prabowo Bikin Defisit APBN Nol Persen, Realistiskah?

Kompas.com - 08/09/2025, 06:11 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com – Presiden Prabowo Subianto menargetkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia tidak lagi mencatat defisit mulai 2027 atau 2028.

Target ambisius defisit APBN nol persen ini sempat ia sampaikan dalam pidato Nota Keuangan di Gedung DPR, Jakarta, pada 15 Agustus 2025.

Prabowo menegaskan, pemerintahannya berkomitmen sejak awal melakukan efisiensi anggaran dan menekan defisit tahun depan hingga batas terendah.

“(Kami) akan terus efisiensi sehingga defisit ini terus tertekan. Defisit ini kita ingin tekankan sekecil mungkin,” kata Prabowo.

Menurut Prabowo, untuk mewujudkan mimpi APBN tanpa defisit, diperlukan keberanian dan tekad kuat dalam menutup berbagai kebocoran anggaran.

Baca juga: Anggaran Pendidikan 2026 Tembus Rp 757,8 Triliun, Buat Apa Saja?

“Dan adalah harapan saya, adalah cita-cita saya, untuk suatu saat, apakah dalam 2027 atau 2028, saya ingin berdiri di depan majelis ini, di podium ini, untuk menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali,” ujarnya.

Pesan ini, lanjut Prabowo, ditujukan bukan hanya kepada pejabat publik, melainkan juga kepada seluruh partai politik agar bersama-sama mendukung pemerintah menutup celah kebocoran.

“Kita harus berani dan harus bertekad menekan kebocoran dan segala bentuk kebocoran,” tegasnya.

Strategi Prabowo defisit APBN nol persen

Prabowo meyakini, dengan menekan kebocoran anggaran, hasil pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan lebih merata oleh masyarakat.

“Negara kita besar, negara kita makmur. Kalau kita atur dengan baik, semuanya akan merasakan, semuanya akan menikmati,” katanya.

Baca juga: Menguji Logika Defisit APBN Nol Persen Prabowo

Selain menekankan efisiensi, Prabowo juga menyoroti pentingnya mengembangkan pembiayaan kreatif dan inovatif agar pembangunan tidak sepenuhnya bergantung pada APBN.

Meski demikian, ia menekankan bahwa APBN harus tetap fleksibel untuk menghadapi ketidakpastian global.

“Untuk itu APBN harus terus dijaga, tetap sehat dan kredibel, melalui optimalisasi pendapatan, penguatan kualitas belanja, serta inovasi pembiayaan," ujar Prabowo.

"Optimalisasi pendapatan negara harus dilakukan secara konsisten, pajak adalah instrumen untuk keadilan, untuk redistribusi pendapatan yang kaya bayar pajak, yang tidak mampu dibantu,” tambahnya.

Realistis defisit APBN nol persen?

Sementara itu Wakil Direktur Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Jahen Fachrul Rezki, menilai target APBN nol defisit pada 2027-2028 bisa tercapai.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau