JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas dunia melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. Kenaikan harga emas dunia turut mendongkrak harga emas Antam.
Investor beralih ke emas sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi, salah satuhya dipicu oleh kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Di tengah kenaikan harga dan ketidakpastian ekonomi, emas digital adalah pilihan alternatif yang berkembang pesat.
Baca juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik, Emas Antam Rp 2.124.000 Per Gram
Ilustrasi emas, emas batangan, logam mulia. Pemerintah menetapkan pembelian emas oleh bullion bank dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 0,25 persen mulai 1 Agustus 2025. Akhir-akhir ini, semua orang berusaha sebaik mungkin untuk menyimpan kekayaan di tempat yang aman dan mengembangkannya lebih lanjut melalui akses mudah ke emas digital.
Baik untuk investor berpengalaman maupun investor pemula, emas digital menghadirkan nilai emas yang abadi ke era modern dan memungkinkan investasi di salah satu aset paling stabil di dunia tanpa kerumitan yang biasa terjadi dalam memiliki emas fisik.
"Dari hambatan masuk yang rendah hingga keamanan dan likuidasi yang ditingkatkan, berinvestasi dalam emas digital telah membuka jalan baru bagi setiap investor yang ingin mendiversifikasi portofolionya," kata Keyur Shah, CEO bisnis logam mulia di Muthoot Pappachan Group, dikutip dari Business Today, Minggu (7/9/2025).
Berikut beberapa keuntungan investasi emas digital menurut Shah.
Baca juga: Harganya Naik Terus, Investor Pemula Masih Perlu Investasi Emas?
Salah satu keunggulan emas digital adalah kemudahan dan keterjangkauannya untuk memulai.
Hal ini membuat investasi emas mudah dijangkau oleh hampir semua orang, sehingga hambatan yang ada terkait pembelian emas fisik sebagian besar menjadi usang.
Membeli emas dalam bentuk koin, perhiasan, atau emas batangan umumnya membutuhkan modal awal.