Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ribu Buruh Mogok Kerja di India, Tolak Reformasi Ekonomi Pemerintah

Kompas.com - 10/07/2025, 17:00 WIB
Fatimah Az Zahra,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ratusan ribu pekerja di India melakukan aksi mogok kerja pada Rabu (9/7/2025) dalam upaya menentang reformasi ekonomi yang dilakukan Perdana Menteri Narendra Modi.

Mereka menentang upaya Modi yang ingin memprivatisasi atau mengalihkan kepemilikan pengelolaan perusahaan yang sebelumnya dimiliki pemerintah kepada pihak swasta.

Para pekerja juga menolak adanya undang-undang ketenagakerjaan baru yang dinilai dapat merugikan para pekerja.

Sebanyak 10 serikat pekerja India bergabung mengikuti aksi ini, bersama dengan sejumlah kelompok petani dan pekerja pedesaan.

Mereka menamakan aksi tersebut “Bharat Bandh” yang dalam bahasa Hindi berarti “Tutup India”.

Baca juga: Ramai Demo Menolak Aturan ODOL di Beberapa Daerah, Apa Itu?

Berbagai aktivitas dan pelayanan terhenti di India

Dikutip dari AP News, Rabu (9/7/2025), para pekerja menyatakan, kegiatan penambangan batu bara di sejumlah negara bagian terhenti, serta beberapa layanan kereta api lumpuh akibat blokade dari para demonstran.

Selain itu, layanan perbankan, asuransi, serta supermarket juga ikut terganggu karena adanya aksi tersebut.

Di Kolkata, India timur, peserta aksi melakukan pawai di stasiun kereta setempat. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan membakar boneka yang mewakili Modi. 

Di Mumbai, pusat keuangan India, terlihat para pegawai bank meneriakkan protes terhadap rencana privatisasi bank milik negara.

Menurut kantor berita Press Trust of India, lalu lintas di beberapa wilayah negara bagian Odisha di timur India terhenti. 

Sementara, di negara bagian Kerala (selatan India), toko-toko, kantor, dan sekolah tutup. Jalanan pun juga tampak sepi.

Di New Delhi, para pengunjuk rasa membawa poster yang menuntut penghapusan undang-undang ketenagakerjaan baru. Mereka meneriakkan slogan seperti, “Hentikan penjualan kereta api kami” dan “Jangan rampas hak serikat pekerja.”

Baca juga: Damkar India yang Sedang Libur Selamatkan Bocah 4 Tahun yang Menggantung di Jendela Lantai 3

Reformasi ekonomi rugikan pekerja

Seorang aktivis mahasiswa, Aishe Gosh mengatakan, mereka bisa dipecat kapan saja karena aturan baru tersebut.

“Kita bisa dipecat kapan saja. Tenaga kerja tidak dihargai di negara dan masyarakat ini,” ujar Gosh.

Ghosh juga menambahkan, sebelumnya banyak buruh migran yang harus meninggalkan kampung halamannya untuk mencari kerja, namun mereka kerap dipecat secara semena-mena.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau