KOMPAS.com - PT Gudang Garam dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada ribuan karyawannya.
Kabar itu beredar setelah sebuah video yang menangkap momen haru PHK karyawan PT Gudang Garam viral di media sosial Instagram pada Sabtu (6/9/2025).
Beberapa akun pengguna Instagram kemudian memposting ulang unggahan tersebut.
"Momen Haru PHK Karyawan PT. Gudang Garam," tulis @informasi_malangraya, Sabtu.
Unggahan itu juga menuliskan pesan karyawan PT Gudang Garam yang sudah bekerja di perusahaan tersebut selama 14 tahun.
Pesan itu berisikan ucapan perpisahan.
"14 tahun sudah perjalanan bersama PT Gudang Garam. Bukan hal yang mudah menerima keputusan PHK ini, karena di sinilah saya belajar, bertumbuh, dan menemukan keluarga kedua. Terima kasih untuk semua kenangan, kerja sama, dan persahabatan yang terjalin. Semoga langkah kita semua tetap dimudahkan Tuhan, dan semoga perusahaan terus maju. Selamat tinggal, terima kasih sudah menjadi bagian berharga dalam hidup saya," tulis unggahan.
Lantas, apa fakta di balik video viral PT Gudang Garam PHK massal ribuan karyawannya?
Baca juga: Viral Isu PHK Massal Gudang Garam, Pabrik Tuban Tegaskan Kondisi Aman, Serikat Pekerja Buka Suara
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, berikut ini fakta unggahan video viral mengenai PHK massal yang dilakukan PT Gudang Garam:
1. PT Gudang Garam bantah soal PHK karyawan
Human Resources Development (HRD) PT Merdeka Nusantara Mitra Produksi Gudang Garam Tuban, Adib Musyafa membantah narasi PHK karyawan seperti yang dikabarkan melalui video viral di media sosial.
Menurut Adib, PHK massal tersebut tidak terjadi di tempatnya bekerja, yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) di Kabupaten Tuban.
"Sampai dengan saat ini, di Pabrik Tuban tidak ada PHK atau sejenisnya," kata dia, dikutip dari Kompas.com, Minggu (7/9/2025).
Adib mengaku bingung dan kaget saat muncul pemberitaan bahwa PT Gudang Garam di Tuban melakukan PHK massal.
Baca juga: Sosok Susilo Wonowidjojo, Pewaris Gudang Garam dan Gurita Bisnisnya
Sebelumnya, residen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan bakal menelusuri video tersebut untuk mengungkap kebenarannya.