JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan, peristiwa tewasnya ibu bersama dua anak di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, menimbulkan luka di semua masyarakat Indonesia.
"Kehilangan seorang ibu bersama kedua anaknya adalah bukan hanya luka keluarga, tetapi luka kolektif kita semua, luka Indonesia," kata Pratikno saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/9/2025).
Menurut Pratikno, kasus ini menunjukkan beratnya beban yang harus dipikul oleh keluarga, terutama perempuan, ketika tekanan ekonomi, konflik rumah tangga, dan minimnya dukungan psikososial terjadi bersamaan.
"Kisah ini menggambarkan betapa berat beban yang harus dipikul oleh keluarga, terutama perempuan, ketika tekanan ekonomi, konflik rumah tangga, dan minimnya dukungan psikososial yang bertemu dalam satu titik bersamaan," ujarnya.
Baca juga: Menko Pratikno Ucap Belasungkawa buat Ibu dan Dua Anak yang Tewas di Kontrakan Bandung
Ia juga menugaskan pejabat eselon I Kemenko PMK bersama staf untuk melayat sekaligus menindaklanjuti langkah yang harus segera dilakukan pemerintah untuk mendampingi keluarga korban.
"Saya telah perintahkan satu eselon I Kemenko PMK dan staf untuk takziah ke rumah duka dan sekaligus menindaklanjuti apa yang harus dilakukan sangat segera untuk keluarga," tambahnya.
Lebih lanjut, Pratikno menegaskan bahwa tim Kemenko PMK sudah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah untuk memastikan layanan konseling serta perlindungan segera tersedia bagi keluarga.
"Kasus ini menjadi pengingat bahwa sistem perlindungan kita harus lebih peka, lebih cepat mendeteksi, dan lebih kuat hadir untuk melindungi," ucapnya.
"Pemerintah bersama KPPPA, Kemenkes, BPJS, serta pemerintah daerah terus memperkuat sistem deteksi dini, intervensi dini, dan akses layanan konseling, serta perlindungan keluarga," lanjut Pratikno.
Baca juga: Kasus Ibu dan Anak Tewas Dalam Kontrakan, Bupati Bandung Tegaskan Perangkat Desa Harus Peka!
Ia menegaskan, pemerintah akan terus bekerja keras melindungi kelompok rentan, termasuk yang rentan secara ekonomi.
"Kejadian tragis ini semakin menggerakkan kami di pemerintah untuk kerja lebih keras lagi," katanya.
Sebelumnya, warga Kampung Cae, Desa Kiangroke, digegerkan dengan penemuan tiga jenazah di sebuah rumah kontrakan pada Jumat (5/9/2025).
Ketiga korban diketahui berinisial EN (34), seorang perempuan, serta dua anak laki-lakinya, AA (9) dan AAP (11).
Disclaimer:
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini