JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan pergantian nama Halte Transjakarta Senen Sentral, Jakarta Pusat, menjadi Halte Jaga Jakarta, Senin (8/9/2025).
Peresmian ini dilakukan setelah halte tersebut selesai diperbaiki usai dirusak dan dibakar oleh kelompok orang tak dikenal (OTK) dalam kericuhan pada Jumat (29/8/2025) lalu.
Pantauan Kompas.com di lokasi, Pramono tiba di wilayah Senen sekitar pukul 08.44 WIB. Sebelum menuju halte baru yang kini dinamai Jaga Jakarta, ia sempat meninjau Halte Senen Toyota Rangga yang juga ikut terbakar.
Baca juga: Halte Senen Sentral Rampung Diperbaiki, Bakal Diresmikan Pramono Besok
Di halte Jaga Jakarta, ia melihat monumen berisi benda-benda yang hangus terbakar, di antaranya kerangka blower, televisi, papan petunjuk arah, hingga bongkahan guiding block.
Semua barang tersebut kini disimpan dalam lemari kaca sebagai pengingat peristiwa kericuhan.
Pramono menjelaskan, nama “Jaga Jakarta” dipilih agar masyarakat selalu mengingat pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban Ibu Kota secara bersama-sama.
“Karena yang pertama, sebagai bagian kita untuk menjaga Jakarta secara bersama-sama. Supaya kejadian ini tidak terulang kembali, maka saya bersama jajaran balik kota memutuskan untuk merubah Halte Sentral Jakarta ini, menjadi Jaga Jakarta,” ungkap Pramono, Senin.
Ia menegaskan, menjaga keamanan dan kenyamanan Jakarta bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan memerlukan keterlibatan masyarakat.
“Tidak mungkin menjaga Jakarta hanya dilakukan oleh pemerintah tanpa keterlibatan peran serta masyarakat secara sepenuhnya,” lanjut dia.
Baca juga: Halte Polda Metro Jaya Kembali Beroperasi Usai Dibakar Saat Ricuh Aksi
Pramono bersyukur dalam waktu kurang dari tujuh hari, 22 halte Transjakarta yang rusak kini sudah diperbaiki dan kembali beroperasi normal.
Tarif Transjakarta pun kini sudah kembali ke harga semula. Halte Jaga Jakarta kini sudah dilengkapi fasilitas pendukung, mulai dari musala, toilet, hingga area untuk pedagang.
Pramono menyebut aktivitas penumpang di halte ini cukup tinggi, sekitar 10 ribu orang per hari baik untuk transit maupun pengguna langsung.
“Hari ini seluruh aktivitas transportasi di Jakarta sudah normal semuanya. Termasuk halte yang ada di polda Metro Jaya, kemudian di Mandiri, Istora, dan semuanya sudah normal kembali. Tarif sudah normal kembali, mudah-mudahan kehidupan masyarakat Jakarta sudah normal kembali,” ungkap Pramono.
Adapun biaya perbaikan halte ditanggung oleh Transjakarta.
Sementara itu, perbaikan dua jembatan penyeberangan orang (JPO) dan lift di Senen serta Polda Metro Jaya yang juga dirusak oleh OTK akan diperbaiki oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Baca juga: Usai Dibakar, Halte Transjakarta Senen Bakal Ganti Nama
Perbaikan yang diinisiasi pemerintah pusat itu diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 19-20 miliar.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini