JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana di lorong basemen Blok M Hub kini berbeda. Tepat di jalur keluar-masuk penumpang Transjakarta, deretan kios baru sedang dipersiapkan.
Spanduk warna-warni dengan nama-nama brand kuliner akrab terpampang, Cimol Keju Barito, Nasi Matah Blok M, hingga Susu Murni Bahagia.
Sebuah spanduk besar bertuliskan Animo Bakery juga menyita perhatian, menandai hadirnya pemain baru di kawasan ini.
Baca juga: Pramono Dorong UMKM Pindah ke Blok M Hub, Jamin Fasilitas Diperbaiki
Sebanyak 20 tenant UMKM dari Plaza 2 Blok M—atau yang akrab disebut District Blok M—akan pindah ke area ini.
Relokasi difasilitasi PT MRT Jakarta, sebagai kompensasi atas lonjakan tarif sewa di lokasi lama yang membuat banyak pedagang terdesak.
Bagi para pedagang, kepindahan ini memberi napas baru. Wira (30), pedagang minuman, mengaku terbantu karena pengelola menyiapkan pilihan
lokasi dengan biaya lebih terjangkau.
“Jadi ibaratnya kayak dia memfasilitasi untuk pedagang UMKM Plaza 2, ‘Kami ada tempat nih, ada dua tempat, mau di dalam mall atau di bawah mall,’ kayak begitu lah, sudah ditempatin. Malah mereka membantulah, bisa dibilang,” katanya.
Hal serupa disampaikan Farel (35), yang merasa lega karena adanya pembebasan biaya sewa selama dua bulan.
Baca juga: Pramono Dorong PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi Demokrat Ingatkan Risiko Komersialisasi
“Jadi, pedagang ini merasa korban, dirugikan. Jadi dengan adanya kebijakan dari Pak Gubernur, kami sangat terbantu dan MRT juga kami sangat terbantu karena dapat free dua bulan,” ujarnya.
Sementara itu, Yazid (23), pedagang cimol, melihat relokasi ini sebagai solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.
Bahkan, sebelum kebijakan bebas sewa diberlakukan, ia sudah bersiap pindah.
“Karena win-win solution itu menurut mereka, dan menurut kami juga oke, karena tempatnya kami sudah lihat oke. Jadi, kami sudah sebelum Pak Pram itu, kami sudah pengen relokasi ke sini sebenarnya,” jelasnya.
Meski optimistis, para pedagang masih butuh waktu untuk menata kios baru mereka. “Paling lama ya akhir bulan ini. Karena kami ada renov dulu sih,” ujar Yazid.
Baca juga: Bantah Naikkan Harga Kios di Blok M, MRT Jakarta: Pedagang Jadi Saksi
Sentuhan Gubernur Pramono
Relokasi ini tak lepas dari intervensi Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Ia meminta PT MRT Jakarta menghentikan kerja sama dengan koperasi yang dinilai melanggar kesepakatan tarif sewa kios di District Blok M.