JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru saja dilantik lewat reshuffle kabinet, Purbaya Yudhi Sadewa, mengaku deg-degan saat diminta Presiden Prabowo Subianto mempercepat pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
"Saya deg-degan, berat banget. Optimis, jadi masa depan kita sangat cerah, domestic demand kita kuat asal dikendalikan dengan baik, kita bisa tumbuh dengan baik. 90 Persen domestic demand masak kita takut? Apalagi kalau baca nggak jelek-jelek amat sekarang," kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).
Baca juga: IHSG Terkoreksi, Menkeu Purbaya: Saya 15 Tahun Lebih di Pasar, Tahu Perbaiki Ekonomi
Pengganti Sri Mulyani ini berujar, pertumbuhan ekonomi 8 persen itu bakal dicapai secara bertahap dalam dua hingga tiga tahun ke depan, mengingat sulit mengejar target itu di tahun berjalan ini.
Untuk tahap awal, dirinya berencana memperbaiki pertumbuhan ekonomi ke angka 6 persen.
"Wah, Presiden ngasih angka tinggi banget, gede juga saya bilang. Saya bilang bertahap, Pak, kita capai yang 8 persen itu. Dia (Presiden) bilang jangan lama-lama, secepatnya. Ya kita cobalah," tutur Purbaya.
Baca juga: Prabowo Reshuffle 5 Menteri, PAN: Masyarakat Ingin Ada Perubahan
Adapun untuk mencapai target itu, ia berencana membentuk tim khusus untuk mempercepat penyerapan anggaran.
Tim khusus, kata Purbaya, pernah diterapkan di zaman Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan di awal masa pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo.
"Jadi itu problem yang biasa kita alami dan kita sudah tahu gimana memperbaikinya. Kalau saya lihat masih ada pengelolaan uang yang masih belum optimal, kita akan perbaiki itu. Walaupun anggarannya misalnya terserap, kita akan pastikan dananya tidak mengganggu sistem perbankan kita," beber Purbaya.
"Pengalaman ini sudah kita kerjakan tahun 2021, 2020, 2015, 2008, 2009. Jadi Anda enggak usah takut. Saya di sana pada waktu semua peristiwa itu," jelas Purbaya.
Baca juga: Sri Mulyani Kena Reshuffle, Mensesneg: Bukan Mundur, Bukan Dicopot
Terlebih, ia sudah menjadi ekonom selama 25 tahun lamanya. Begitu pun terlihat dalam Komite Ekonomi Nasional.
"Beberapa tahun di KSP terus membantu Pak Jokowi juga dalam mengatasi krisis 2020, Covid-19. Jadi saya di samping Pak Jokowi persis waktu itu. Jadi kalau Anda tanya pengalaman saya apakah saya cukup tahu, amat tahu. Jadi Anda enggak usah khawatir," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo melantik empat menteri dan satu wakil menteri baru di Kabinet Merah Putih.
Satu menteri di antaranya dilantik karena perubahan nomenklatur dari Badan Penyelenggara (BP) Haji menjadi Kementerian, sementara lima lainnya menggantikan menteri sebelumnya.
Baca juga: Purbaya Sempat Tak Percaya Ditunjuk Gantikan Sri Mulyani: Saya Pikir Ditipu
Berikut daftarnya:
1. Menko Politik dan Keamanan, Budi Gunawan
- Pengganti: (Belum diketahui)
2. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo
- Pengganti: (Belum diketahui)
3. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
- Pengganti: Purbaya Yudhi Sadewa
4. Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding
- Pengganti: Mukhtarudin
5. Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi
- Pengganti: Ferry Juliantono
Untuk kementerian baru
- Menteri Haji dan Umrah, M Irfan Yusuf
- Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak