Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron Diminta Kenakan Pajak Tinggi ke 60 Keluarga Kaya yang Kuasai Tanah Bersertifikat di RI

Kompas.com - 08/09/2025, 14:02 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR Fraksi PDI-P Deddy Sitorus meminta Menteri ATR/BPN Nusron Wahid untuk membebani pajak yang lebih besar kepada 60 keluarga yang menguasai sebagian lahan bersertifikat di Indonesia.

Sebab, keluarga tersebut sudah kaya raya 70 turunan, sehingga perlu diberi pajak besar.

Hal tersebut terjadi saat Komisi II DPR menggelar rapat dengan Kementerian ATR/BPN, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Senin (8/9/2025).

Mulanya, Deddy mengapresiasi Nusron yang berani membongkar data bahwa tanah di Indonesia dikuasai oleh 60 keluarga.

Baca juga: TNI AL Berupaya Akuisisi Kapal Induk Italia untuk Perkuat Armada Laut

Sebab, itu artinya, pemerintah mulai jujur kepada rakyat.

"Pak Menteri, saya sangat senang mendengar ketika Pak Menteri bicara bahwa tanah di Indonesia ini dikuasai oleh 60 keluarga ya, Pak, kalau enggak salah. Artinya, kan negara sudah mulai jujur nih sama rakyat," ujar Deddy.

Deddy pun mempertanyakan langkah selanjutnya dari negara setelah menerima informasi tersebut.

Sebab, jika hanya berhenti pada pernyataan saja, maka akan menimbulkan kebencian masyarakat di tingkat bawah, di mana mereka merasa mengalami ketidakadilan agraria.

Deddy mendesak Nusron untuk menaikkan pajak kepada keluarga-keluarga tersebut.

Apalagi, kata dia, keluarga-keluarga tersebut sudah sangat kaya, sehingga negara perlu mengambil kekayaan mereka.

Baca juga: Nusron Disentil di DPR terkait Nasib 3,1 Juta Hektare Lahan Sawit Ilegal yang Sudah Disita Prabowo

"Saya kira pajaknya harus dinaikin betul, Pak. Mereka sudah cukup kaya, Pak. Mereka sudah sangat kaya, saatnya negara mengambil untuk mendistribusikannya kepada rakyat, Pak. Jangan sampai terjadi seperti di Pati kemarin, anggaran mereka turun lalu berinisiatif menaikkan PBB, akhirnya kekacauan," ujar dia.

"Kalau informasi tanah di republik ini besarnya dikuasai oleh 60 orang, tunjukkan keadilan itu, tidak saja melalui reforma agraria yang serius dan konsisten. Tapi juga dengan membebani mereka dengan pajak yang lebih besar, Pak. Saya kira sudah waktunya, Pak, mereka sudah kaya untuk 70 keturunan, Pak. Bukan 7 turunan lagi," imbuh Deddy.

Sebelumnya, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengungkapkan bahwa 48 persen dari 55,9 juta hektar lahan bersertifikat di Indonesia dikuasai oleh 60 keluarga saja.

Nusron mengatakan, hal tersebut bisa dilacak jika melihat kepemilikan perusahaan yang ada di lahan tersebut.

"48 persen dari 55,9 juta hektar itu hanya dikuasai oleh 60 keluarga di Indonesia. Yang kalau dipetakan PT-nya, PT-nya bisa berupa macam-macam, tapi kalau di-tracking siapa beneficial ownership-nya, itu hanya 60 keluarga. Dan alhamdulillah, 60 keluarga itu tidak ada satu pun dari PMII," ujar Nusron, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Minggu (13/7/2025).

Halaman:


Terkini Lainnya
Mensesneg: Pengganti Menpora Dito Ariotedjo Sedang di Luar Kota
Mensesneg: Pengganti Menpora Dito Ariotedjo Sedang di Luar Kota
Nasional
Istri Ungkap Kegiatan Nadiem Makarim di Dalam Tahanan
Istri Ungkap Kegiatan Nadiem Makarim di Dalam Tahanan
Nasional
Lisa Mariana Diperiksa Bareskrim Besok
Lisa Mariana Diperiksa Bareskrim Besok
Nasional
Belum Ada Pengganti Budi Gunawan, Posisi Menko Polkam Akan Dijabat Ad Interim
Belum Ada Pengganti Budi Gunawan, Posisi Menko Polkam Akan Dijabat Ad Interim
Nasional
KSAL Ungkap Harga Dua KRI Baru TNI AL: 1,25 Miliar Dollar AS
KSAL Ungkap Harga Dua KRI Baru TNI AL: 1,25 Miliar Dollar AS
Nasional
KRI Prabu Siliwangi Dijadwalkan Tiba Awal 2026, Ini Spesifikasinya
KRI Prabu Siliwangi Dijadwalkan Tiba Awal 2026, Ini Spesifikasinya
Nasional
Profil Abdul Kadir Karding yang Dicopot Prabowo dari Menteri P2MI, Sempat Viral Main Domino
Profil Abdul Kadir Karding yang Dicopot Prabowo dari Menteri P2MI, Sempat Viral Main Domino
Nasional
Profil Menpora Dito Ariotedjo yang Dicopot Prabowo
Profil Menpora Dito Ariotedjo yang Dicopot Prabowo
Nasional
Mensesneg Bantah Budi Gunawan Di-reshuffle dari Menko Polkam Imbas Demo Ricuh
Mensesneg Bantah Budi Gunawan Di-reshuffle dari Menko Polkam Imbas Demo Ricuh
Nasional
Hotman Tegaskan Nadiem Tak Terima 1 Sen Pun: Persis dengan Kasus Tom Lembong
Hotman Tegaskan Nadiem Tak Terima 1 Sen Pun: Persis dengan Kasus Tom Lembong
Nasional
Sri Mulyani Digantikan Purbaya Yudhi Sadewa karena Ajukan Resign?
Sri Mulyani Digantikan Purbaya Yudhi Sadewa karena Ajukan Resign?
Nasional
Wamenkum Sebut Jokowi Pernah Minta Polisi Aktif Bisa Duduki Jabatan Sipil
Wamenkum Sebut Jokowi Pernah Minta Polisi Aktif Bisa Duduki Jabatan Sipil
Nasional
Yusril: 583 Tahanan Terkait Peristiwa Agustus akan Diproses Sampai Pengadilan
Yusril: 583 Tahanan Terkait Peristiwa Agustus akan Diproses Sampai Pengadilan
Nasional
Pengganti Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Ini Penjelasan Istana
Pengganti Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Ini Penjelasan Istana
Nasional
Tingkatkan Produktivitas Nasional, Kemenaker Gelar Pelatihan dan Sertifikasi “Productivity Specialist”
Tingkatkan Produktivitas Nasional, Kemenaker Gelar Pelatihan dan Sertifikasi “Productivity Specialist”
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau