Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Tahun Munir: Aktivis Padati Komnas HAM, Tuntut Kasus Dibuka Kembali

Kompas.com - 08/09/2025, 13:53 WIB
Lidia Pratama Febrian,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ratusan aktivis dan komunitas pembela hak asasi manusia (HAM) memadati depan Gedung Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI di Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025) pukul 12.30 WIB.

Aksi ini digelar untuk memperingati 21 tahun meninggalnya aktivis HAM Munir Said Thalib. Hingga kini, kasus kematiannya masih dianggap belum diusut tuntas.

Pantauan Kompas.com di lokasi, massa memasang berbagai spanduk dan flyer bernuansa hitam-putih dengan wajah Munir sebagai simbol perjuangan.

Baca juga: Komite Aksi Solidaritas untuk Munir Demo di Komnas HAM Hari Ini

Salah satu banner utama menampilkan ilustrasi wajah Munir dengan tulisan “7 SEPTEMBER 2004 MUNIR DIRACUN DI UDARA” sebagai pengingat peristiwa tragis tersebut.

Banner itu dipasang di tiang besi sebuah bangunan sebagai simbol bahwa kebenaran tidak boleh disembunyikan.

Sejumlah poster lain berisi pesan-pesan seperti “SEPTEMBER HITAM” dan slogan “INGATAN ADALAH SENJATA, MERAWATNYA ADALAH ANCAMAN BAGI PENGUASA.”

Beberapa poster juga menyoroti nama tokoh-tokoh yang diduga terkait kasus Munir serta menuntut penyelidikan yang tuntas, dengan menegaskan bahwa aktor utama masih bebas tanpa tersentuh hukum.

Massa juga membawa spanduk bertuliskan pesan seperti “WE HAVE TIRED OF VIOLENCE,” “KAMI SUDAH LELAH DENGAN KEKERASAN,” dan “THE GOVERNMENT HAS FAILED THE VICTIM AND THE REST OF OUR NATION.”

Baca juga: Halte Polda Metro Jaya Kembali Beroperasi Usai Dibakar Saat Ricuh Aksi

Dalam orasinya, Asri, sahabat Munir sekaligus aktivis HAM, menegaskan agar kasus kematian Munir segera dituntaskan.

“Ini bukan waktu yang singkat, sudah 21 tahun, dan banyak generasi muda yang berganti. Munir adalah sosok humanis dan berani yang mengungkap pelanggaran HAM di masa itu,” ujar Asri.

“Kami tidak akan berhenti sampai kebenaran terungkap,” serunya.

Sejumlah aparat kepolisian dari Polsek Menteng dan personel TNI tampak berjaga di lokasi.

Kritik dari KASUM dan KontraS

Sebelumnya, Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) juga menggelar aksi serupa di depan kantor Komnas HAM.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, KASUM menilai negara tidak serius mengusut kasus pembunuhan Munir akibat racun arsenik pada 7 September 2004.

Baca juga: BEM UI Bakal Gelar Demo di DPR Besok

Mereka menyebut penanganan kasus ini hanya berputar-putar tanpa penyelesaian.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau