Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di Tanah Air, KRI Brawijaya-320 Akan Ditempatkan di Koarmada II

Kompas.com - 08/09/2025, 12:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal perang terbaru TNI Angkatan Laut (AL), KRI Brawijaya-320, akan ditempatkan di bawah jajaran Komando Armada (Koarmada) II usai resmi tiba di Tanah Air.

Adapun Koarmada II merupakan salah satu komando utama TNI AL yang membawahi wilayah laut Indonesia bagian tengah dan bermarkas di Surabaya, Jawa Timur.

Kapal fregat buatan galangan Italia, Fincantieri, itu telah menempuh pelayaran 44 hari sebelum bersandar di Dermaga 107, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/9/2025).

Baca juga: Kapal Perang Baru TNI AL, KRI Brawijaya-320 Tiba di Tanah Air Setelah 44 Hari Berlayar dari Italia

"Penempatannya di Koarmada II. Jadi dia masuk satuan kapal Eskorta di Koarmada II, dan dia akan bertugas di wilayah Koarmada II," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali di atas geladak KRI Brawijaya-320, Senin.

Kendati demikian, Ali tak menutup kemungkinan kapal tersebut diproyeksikan ke seluruh wilayah perairan Indonesia.

"Tidak menutup kemungkinan bisa diproyeksikan ke seluruh Indonesia, apabila diperlukan, itu yang akan dilaksanakan," imbuhnya.

Ali menjelaskan, KRI Brawijaya memiliki keunggulan teknologi dibandingkan fregat sebelumnya, terutama pada sistem sensor dan persenjataannya.

Baca juga: KRI Brawijaya-320 Buatan Italia Otw Tanah Air, TNI AL: Terima Kasih Pak Prabowo

“Secara teknologi dari sensor, ini sudah memiliki sensor yang lebih baik dibandingkan dengan kapal-kapal sebelumnya, itu saja mungkin yang membedakan," jelasnya.

"Meriam utamanya adalah 127 mm, ini paling besar yang dimiliki oleh Angkatan Laut saat ini, kalibernya 127 mm," tutur Ali.

Menurutnya, sistem komunikasi dan perangkat kapal sudah siap digunakan.

Dengan teknologi tersebut, KRI Brawijaya diharapkan memperkuat kemampuan TNI AL dalam menjaga kedaulatan dan mengamankan perairan nasional.

KSAL juga menyinggung kerja sama pertahanan dengan Italia melalui Fincantieri.

Pembangunan KRI Brawijaya disebut sebagai capaian penting yang membuka peluang kerja sama baru di masa depan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Prabowo Lantik Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah Sore Ini
Prabowo Lantik Menteri dan Wakil Menteri Haji dan Umrah Sore Ini
Nasional
Dua Menteri Main Domino, Anggota DPR: Cukup Kami Jadi Korban Keteledoran
Dua Menteri Main Domino, Anggota DPR: Cukup Kami Jadi Korban Keteledoran
Nasional
Wamenkop hingga Kepala BP Haji Datangi Istana Pakai Jas dan Dasi Biru, Pelantikan?
Wamenkop hingga Kepala BP Haji Datangi Istana Pakai Jas dan Dasi Biru, Pelantikan?
Nasional
ADHI Karya Perkuat Fundamental, Bayar Obligasi Rp 1,3 Triliun dan Genjot Proyek Sosial
ADHI Karya Perkuat Fundamental, Bayar Obligasi Rp 1,3 Triliun dan Genjot Proyek Sosial
Nasional
Domino Kekuasaan
Domino Kekuasaan
Nasional
Ketua KY Jamin Tak Ada Calon Hakim Agung Titipan
Ketua KY Jamin Tak Ada Calon Hakim Agung Titipan
Nasional
TNI AL Sebut KRI Brawijaya-320 Kapal Fregat Terbesar se-Asia Tenggara
TNI AL Sebut KRI Brawijaya-320 Kapal Fregat Terbesar se-Asia Tenggara
Nasional
Ketua Komnas HAM Siap Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir 8 Desember 2025
Ketua Komnas HAM Siap Mundur jika Tak Tuntaskan Kasus Munir 8 Desember 2025
Nasional
Istri Nadiem Jenguk Suami di Tahanan, Bawa Rantang Berisi Samosa dan Pastel
Istri Nadiem Jenguk Suami di Tahanan, Bawa Rantang Berisi Samosa dan Pastel
Nasional
Kejagung Terima Surat Kuasa dari Gibran untuk Kawal Gugatan Perdata Ijazah SMA
Kejagung Terima Surat Kuasa dari Gibran untuk Kawal Gugatan Perdata Ijazah SMA
Nasional
Jaksa Pengacara Negara Wakili Wapres Gibran di Gugatan Perdata, Penggugat Keberatan
Jaksa Pengacara Negara Wakili Wapres Gibran di Gugatan Perdata, Penggugat Keberatan
Nasional
KASUM Beri Deadline 8 Desember ke Komnas HAM Tuntaskan Kasus Pembunuhan Munir
KASUM Beri Deadline 8 Desember ke Komnas HAM Tuntaskan Kasus Pembunuhan Munir
Nasional
Nusron Diminta Kenakan Pajak Tinggi ke 60 Keluarga Kaya yang Kuasai Tanah Bersertifikat di RI
Nusron Diminta Kenakan Pajak Tinggi ke 60 Keluarga Kaya yang Kuasai Tanah Bersertifikat di RI
Nasional
Menko Yusril Ungkap Alasan Tak Semua Tuntutan Rakyat Bisa Segera Diwujudkan
Menko Yusril Ungkap Alasan Tak Semua Tuntutan Rakyat Bisa Segera Diwujudkan
Nasional
Sidang Gugatan Perdata Gibran Ditunda, karena Wapres Dibela Jaksa Pengacara Negara
Sidang Gugatan Perdata Gibran Ditunda, karena Wapres Dibela Jaksa Pengacara Negara
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau