Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAL Ungkap Harga Dua KRI Baru TNI AL: 1,25 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 08/09/2025, 17:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan, fregat baru milik TNI AL, yakni KRI Brawijaya-320 dan KRI Prabu Siliwangi-321, dibeli dengan nilai total 1,25 miliar dollar AS.

Hal itu disampaikan Ali usai menyambut kedatangan KRI Brawijaya-320, di Dermaga 107, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (8/9/2025).

“Nilainya 1,25 miliar USD untuk dua kapal,” kata Ali, saat ditemui di atas geladak KRI Brawijaya-320, Senin.

Baca juga: Profil Menpora Dito Ariotedjo yang Dicopot Prabowo

Ali menuturkan, KRI Brawijaya yang dibangun di galangan kapal Italia, Fincantieri, dikategorikan sebagai fregat karena ukuran dan kemampuannya.

Kapal ini dilengkapi meriam utama kaliber 127 mm, yang saat ini menjadi meriam terbesar di jajaran TNI AL.

Selain itu, kapal juga dipersenjatai close weapon system 25 mm, serta akan dilengkapi rudal permukaan ke permukaan, rudal permukaan ke udara, torpedo anti-kapal selam, hingga senjata peperangan elektronika.

“Sensor dan teknologinya lebih canggih dibandingkan dengan fregat sebelumnya,” ujar Ali.

KRI Brawijaya akan ditempatkan di Komando Armada II (Koarmada II) dan bergabung dalam satuan kapal eskorta.

Baca juga: TNI AL Sebut KRI Brawijaya-320 Kapal Fregat Terbesar se-Asia Tenggara

Meski begitu, kapal ini juga bisa diproyeksikan untuk bertugas di seluruh wilayah perairan Indonesia sesuai kebutuhan operasi.

KRI Prabu Siliwangi-321, yang merupakan kapal kembarannya (sistership), dijadwalkan mulai menerima kru di Italia pada Oktober 2025.

Kapal ini rencananya akan resmi diserahkan pada 17 Desember 2025, sebelum tiba di Indonesia pada awal 2026.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Klaim Hotman Paris: Tak Ada Mark-up, Unsur Korupsi Kasus Chromebook Gugur
Klaim Hotman Paris: Tak Ada Mark-up, Unsur Korupsi Kasus Chromebook Gugur
Nasional
Usai Reshuffle, Kader Gerindra Ramai-ramai Merapat ke Rumah Prabowo di Kertanegara
Usai Reshuffle, Kader Gerindra Ramai-ramai Merapat ke Rumah Prabowo di Kertanegara
Nasional
Bahlil Usulkan Puteri Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo di Kursi Menpora
Bahlil Usulkan Puteri Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo di Kursi Menpora
Nasional
Jadi Wamen Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Punya Harta Rp 27,8 Miliar
Jadi Wamen Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Punya Harta Rp 27,8 Miliar
Nasional
Menkeu Deg-degan Diminta Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Berat Banget
Menkeu Deg-degan Diminta Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Berat Banget
Nasional
IHSG Terkoreksi, Menkeu Purbaya: Saya 15 Tahun Lebih di Pasar, Tahu Perbaiki Ekonomi
IHSG Terkoreksi, Menkeu Purbaya: Saya 15 Tahun Lebih di Pasar, Tahu Perbaiki Ekonomi
Nasional
Prabowo Reshuffle 5 Menteri, PAN: Masyarakat Ingin Ada Perubahan
Prabowo Reshuffle 5 Menteri, PAN: Masyarakat Ingin Ada Perubahan
Nasional
Kemhan Tepis Darurat Militer: Tak Betul TNI Ingin Ambil Alih Peran Polisi
Kemhan Tepis Darurat Militer: Tak Betul TNI Ingin Ambil Alih Peran Polisi
Nasional
Jadi Menteri Koperasi, Ferry Juliantono Punya Harta Rp 52 Miliar
Jadi Menteri Koperasi, Ferry Juliantono Punya Harta Rp 52 Miliar
Nasional
Soal Menteri Main Domino, Anggota DPR: Nanti Dibilang Berjudi
Soal Menteri Main Domino, Anggota DPR: Nanti Dibilang Berjudi
Nasional
Purbaya Sempat Tak Percaya Ditunjuk Gantikan Sri Mulyani: Saya Pikir Ditipu
Purbaya Sempat Tak Percaya Ditunjuk Gantikan Sri Mulyani: Saya Pikir Ditipu
Nasional
Jadi Menteri P2MI, Mukhtarudin Punya Harta Rp 17,9 Miliar
Jadi Menteri P2MI, Mukhtarudin Punya Harta Rp 17,9 Miliar
Nasional
Sri Mulyani Kena 'Reshuffle', Mensesneg: Bukan Mundur, Bukan Dicopot
Sri Mulyani Kena "Reshuffle", Mensesneg: Bukan Mundur, Bukan Dicopot
Nasional
MK Cecar Wamenkum soal Polisi Aktif di Instansi Tak Terkait Polri
MK Cecar Wamenkum soal Polisi Aktif di Instansi Tak Terkait Polri
Nasional
Menko Yusril Minta Advokat Bantu Tangani Kasus Hukum Pedemo yang Ditahan
Menko Yusril Minta Advokat Bantu Tangani Kasus Hukum Pedemo yang Ditahan
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau