Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemhan Tepis Darurat Militer: Tak Betul TNI Ingin Ambil Alih Peran Polisi

Kompas.com - 08/09/2025, 19:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Danu Damarjati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menegaskan bahwa pengerahan prajurit TNI pasca-demo besar akhir Agustus 2025 bukanlah tanda diberlakukannya darurat militer.

Kehadiran TNI di lapangan disebut murni sebagai bentuk perbantuan kepada Polri sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Bahwa tidak ada niatan kita untuk mengambil alih. Darurat militer itu sangat jauh sekali, karena kita tahu darurat militer itu pun ada tahapannya," kata Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, yang ditemui di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Baca juga: Dudung Pastikan Tak Ada Darurat Militer: Masih Jauh

Frega menegaskan bahwa status darurat militer sama sekali tidak relevan dengan situasi keamanan terkini.

Ia menjelaskan bahwa darurat militer memiliki prosedur panjang, termasuk konsultasi dengan lembaga legislatif, sehingga tidak mungkin diputuskan sepihak.

“Sebelum masuk ke darurat militer, itu harus dikonsultasikan dengan legislatif, sehingga bukan keputusan sepihak," ujarnya.

Baca juga: Phobia Darurat Militer: Trauma Lama dalam Perwajahan Baru

Menurut Frega, keberadaan prajurit TNI di lapangan sepenuhnya diatur oleh undang-undang, yakni UU Nomor 3 Tahun 2004 dan revisinya dalam UU Nomor 3 Tahun 2025.

“Jadi ini yang harus dipahami oleh masyarakat bahwa sama sekali tidak betul TNI ingin mengambil alih peran polisi. Hanya dalam perbantuan ini tentunya kita punya kesatuan komando, sehingga tidak ada dualisme komando," kata jenderal TNI AD bintang satu itu.

Lebih jauh, Frega menekankan bahwa soliditas TNI, Polri, dan Kemenhan tetap terjaga.

Bahkan, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin disebut telah menawarkan bantuan operasional kepada Kapolri demi mendukung keamanan dan kenyamanan masyarakat.

“Kami dari Kementerian Pertahanan maupun TNI selalu akan berbuat yang terbaik untuk rakyat Indonesia. Jadi ini klarifikasi dari kami, mudah-mudahan bisa mencerahkan seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau