KOMPAS.com - Lini masa Instagram diramaikan dengan pembahasan mengenai orang yang suka minum kopi hitam tanpa gula dengan rasa pahit dikaitkan dengan kemungkinan memiliki jiwa psikopat dan sadis.
Unggahan tersebut dibagikan oleh akun @lam***** pada Minggu (24/8/2025) yang mengutip sebuah temuan ilmiah baru dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Appetite.
Hasil penelitian studi tersebut mengungkapkan, kesukaan seseorang terhadap kopi hitam bukan sekadar urusan selera, melainkan bisa berkaitan erat dengan sisi kepribadian yang gelap.
Baca juga: Insiden Affan Kurniawan Diparodikan dalam Festival di Lamongan, Psikolog: Bisa Picu Trauma Keluarga
Penelitian yang dilakukan tim dari University of Innsbruck, Austria melibatkan sekitar 1.000 responden dengan metode survei preferensi rasa serta tes kepribadian.
Hasilnya cukup mengejutkan, pecinta rasa pahit, termasuk kopi hitam, cenderung memiliki skor lebih tinggi pada dark triad Machiavellianisme, narsisme, sadisme, hingga kecenderungan psikopat.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan, benarkah secangkir kopi bisa mencerminkan sisi tersembunyi dari kepribadian seseorang?
Baca juga: Psikolog Ungkap Gen Z Punya Mekanisme Pertahanan Unik yang Beda dari Generasi Lain, Apa Itu?
Psikolog Ibunda.id, Danti Wulan Manunggal menegaskan, klaim yang mengaitkan kopi pahit dengan sifat psikopat sebaiknya tidak ditelan mentah-mentah.
Menurutnya, penelitian yang ramai diperbincangkan itu hanya menemukan korelasi, bukan hubungan sebab-akibat.
“Orang yang suka kopi pahit tidak otomatis menjadi psikopat,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/9/2025).
Baca juga: Benarkah Orang yang Tak Bersuara Sudah Pasti Tone Deaf? Psikolog Jelaskan Ini
Danti menjelaskan, korelasi hanya menggambarkan adanya pola keterkaitan antar-variabel, bukan berarti satu faktor menyebabkan yang lain.
Dengan kata lain, meski studi menemukan pecinta rasa pahit memiliki skor lebih tinggi pada sifat-sifat dark triad seperti psikopati, narsisme, atau machiavellianisme, belum tentu kopi pahit yang memicu sifat-sifat itu.
Faktor lain yang tidak terukur bisa saja berperan dalam hubungan tersebut.
Baca juga: Cara Jaga Kesehatan Mental Saat Kondisi Negara Bermasalah, Ini Saran Psikolog
Menurutnya, sejumlah penelitian memang menyinggung adanya keterkaitan antara preferensi rasa dengan ciri kepribadian tertentu.
Misalnya, individu dengan skor psikopati yang lebih tinggi justru cenderung kurang peka terhadap rasa pahit.