Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Efek Samping Konsumsi Makanan yang Terpapar Zat Radioaktif?

Kompas.com - 08/09/2025, 11:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Senator Partai Republik dari Louisiana, Amerika Serikat, John Kennedy, kembali mencuri perhatian lewat pernyataannya yang kontroversial.

Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial X pada Rabu (3/9/2025), Kennedy menyebut konsumsi udang impor dari Indonesia yang terkontaminasi zat radioaktif bisa membuat seseorang berubah menjadi alien.

“Beginilah jadinya kalau kamu makan udang beku mentah yang dikirim ke Amerika Serikat. Bagaimana mungkin kamu jadi seperti alien di film Alien? Karena udang itu radioaktif,” ujarnya sambil berdiri di depan gambar dari film horor fiksi ilmiah tahun 1979 itu, dikutip dari The Independent.

Kennedy bahkan menambahkan, meski tidak sampai mengubah penampilan layaknya alien, paparan zat radioaktif tetap berbahaya.

“Kalau tidak mengubahmu jadi alien, setidaknya bisa membuatmu tumbuh telinga tambahan,” katanya lagi.

Sebelumnya, pada 19 Agustus 2025, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memang menarik produk udang beku dari peredaran setelah ditemukan dugaan kontaminasi isotop radioaktif cesium-137.

Lantas, benarkah mengonsumsi makanan terpapar zat radioaktif bisa membuat seseorang berubah seperti alien?

Baca juga: FDA Minta Warga Hindari Produk Udang Beku Indonesia, Diduga Terkontaminasi Bahan Radioaktif

Efek samping paparan zat radioaktif dalam makanan

Pernyataan Kennedy menuai banyak kritik. Banyak yang menyebut klaim tersebut hiperbolis dan hanya perbandingan dramatis dengan film Alien.

Faktanya, hasil pengujian FDA menunjukkan kadar cesium-137 yang ditemukan pada udang beku asal Indonesia relatif rendah dan tidak menimbulkan risiko kesehatan langsung. Namun, jika dikonsumsi terus menerus, risiko kesehatan bisa meningkat.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan radioaktif dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker. Dampak tersebut biasanya tidak dirasakan segera, melainkan setelah puluhan tahun.

Misalnya, yodium radioaktif yang masuk ke tubuh bisa menumpuk di kelenjar tiroid dan memicu kanker tiroid, terutama pada anak-anak.

Baca juga: Ilmuwan Afrika Selatan Suntikkan Zat Radioaktif ke Cula Badak untuk Mengerem Perburuan Liar

Dalam tingkat rendah, tubuh manusia sebenarnya mampu memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh paparan radiasi tingkat rendah melalui proses metabolisme.

Tetapi, ada beberapa faktor yang menyebabkan paparan ini berbahaya bagi kesehatan, seperti jenis dan jumlah zat radioaktif yang tertelan, serta frekuensi konsumsi.

Setelah mengonsumsi makanan yang mengandung yodium radioaktif dan sesium, bahan radioaktif ini dapat terakumulasi dalam tubuh manusia dan kemungkinan besar memicu kanker.

Anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker dibandingkan orang dewasa.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau