KOMPAS.com - Sarang tawon dengan tingkat radiasi tinggi ditemukan di bekas fasilitas senjata nuklir di South Carolina, Amerika Serikat (AS).
Penemuan ini terjadi pada Kamis (3/7/2025).
Saat itu, para pekerja sedang memeriksa radiasi di Situs Sungai Savannah, lokasi yang dulu digunakan untuk memproduksi komponen bom nuklir.
Baca juga: Minyak Tawon Berdiri sejak 1912, tapi Tak Terbuat dari Tawon
Dilansir dari Fox 5, Kamis (31/7/2025), Departemen Energi AS menyatakan, sarang tersebut memiliki tingkat radiasi 10 kali lebih tinggi dari batas aman yang ditetapkan federal.
Artinya, tingkat radiasi sarang tersebut tercatat sebesar 100.000 dpm, yang diklasifikasikan oleh pejabat sebagai sisa kontaminasi radioaktif di lokasi dari aktivitas sebelumnnya.
Pekerja langsung menyemprotkan pembasmi serangga, mengangkat sarang itu, dan membuangnya sebagai limbah radioaktif.
"Sarang disemprot untuk membunuh tawon dan dimasukkan ke kantong limbah radiologi. Area sekitar tidak terkontaminasi," tulis laporan tersebut.
Tidak ditemukan tawon di dalamnya. Selain itu, tidak ada indikasi kebocoran dari tangki.
Dugaan sementara, sarang tersebut terkontaminasi oleh sisa radioaktivitas dari masa lalu saat lokasi itu masih aktif memproduksi plutonium untuk bom nuklir.
Baca juga: Lebah Vs Tawon, Mana yang Sengatannya Lebih Berbahaya?
Meski demikian, Tom Clements dari kelompok pengawas Savannah River Site (SRS) Watch menyayangkan kurangnya transparansi pada laporan tersebut.
Ia mempertanyakan asal limbah radioaktif dan kemungkinan kebocoran dari tangki.
Mereka juga menyoroti kurangnya informasi mengenai sumber kontaminasi dan kemungkinan keberadaan sarang lain.
“Saya sangat marah karena SRS tidak menjelaskan dari mana asal limbah radioaktif atau apakah ada kebocoran,” kata Direktur Eksekutif, Tom Clements, dikutip dari CNN, Kamis (31/7/2025).
"Publik berhak tahu jika ada kebocoran," lanjut dia.
Sementara, menurut Savannah River Mission Completion, sarang itu berada jauh di dalam kawasan yang dikunci dan tidak menimbulkan ancaman di luar area.