KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang mengenai transplantasi organ untuk memperpanjang umur hingga 150 tahun, pada Rabu (3/9/2025).
Obrolan ini dilontarkan keduanya saat berjalan menuju panggung utama bersama Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un untuk menyaksikan parade militer di Lapangan Tiananmen, Beijing, China.
Acara ini digelar guna memperingati 80 tahun kemenangan China dalam Perang Dunia II.
Dilansir dari BBC, Kamis (4/9/2025), seorang penerjemah berbicara dengan bahasa Mandarin atas nama Putin, memberi tahu Xi tentang bagaimana organ manusia bisa ditransplantasikan berulang kali hingga orang nampak awet muda.
Transplantasi tersebut juga memungkinkan manusia dapat menunda usia tua selamanya.
Lantas, benarkah transplantasi organ bisa memperpanjang umur hingga 150 tahun?
Baca juga: Momen Xi Jinping Bahas Kemungkinan Hidup 150 Tahun Saat Bersama Putin dan Kim Jong Un...
Profesor transplantasi ginjal di University College London (UCL), Reza Motallebzadeh menjelaskan, transplantasi bisa memperpanjang harapan hidup bagi pasien tertentu.
"Ketika Anda menderita penyakit ginjal, hati, atau jantung stadium akhir, transplantasi dapat memperpanjang usia hidup secara keseluruhan," ujar Motallebzadeh.
"Transplantasi benar-benar menyelamatkan nyawa," lanjut dia.
Menurutnya, saat ini, beragam organ dan jaringan bisa ditransplantasikan, termasuk jantung, paru-paru, usus halus, kulit, tulang, katup jantung, hingga kornea.
Pada awal tahun ini, seorang perempuan menjadi orang pertama di Inggris yang menerima donor rahim dari saudara perempuannya dan berhasil melahirkan.
Baca juga: Studi Ungkap Orang Agamis Lebih Panjang Umur
Di seluruh dunia, permintaan transplantasi organ jufa melebihi pasokan karena stok yang terbatas. Karena itu, organ yang ada akan diberikan pada mereka yang paling membutuhkan.
Namun, Motallebzadeh meragukan rencana tranplantasi untuk lansia yang memiliki organ tubuh lengkap agar awet muda dan tetap sehat.
"Transplantasi organ adalah operasi besar dan Anda harus cukup kuat secara fisiologis untuk menjalaninya," ujar dia.
Ia melanjutkan, ada tiga penyebab utama penerima tranplantasi meninggal yaitu karena infeksi, kanker, dan penyakit kardiovaskular.