KOMPAS.com - Daddy issues adalah istilah yang umum untuk situasi seseorang yang memiliki hubungan tidak sehat dengan ayahnya.
Daddy issues merupakan dampak psikologis dari hubungan tidak harmonis antara anak dengan ayah.
Psikolog Ibunda.id, Danti Wulan Manunggal, menyebut daddy issues adalah kesulitan psikologis akibat hubungan yang kurang baik dengan ayah.
Baca juga: Ramai soal Daddy Issue, Ini Penjelasan Psikolog
“Secara umum, istilah ini merujuk pada kesulitan psikologis yang dialami seseorang, terutama perempuan, yang diakibatkan oleh hubungan yang kurang baik dengan ayah atau figur ayah mereka di masa kecil,” kata Danti, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/8/2025).
Meski demikian, Danti mengatakan bahwa daddy issues bukanlah diagnosis klinis atau gangguan mental yang resmi dalam dunia psikologi.
Hanya saja, kondisi ini sering kali digunakan untuk menjelaskan pola perilaku dan masalah hubungan yang muncul di masa dewasa sebagai akibat dari trauma masa lalu.
Baca juga: Suka Minum Kopi Pahit Disebut Jadi Indikasi Jiwa Psikopat, Ini Kata Psikolog
Danti juga menjelaskan, latar belakang daddy issues biasanya berakar dari pengalaman masa kecil yang kurang ideal dengan figur ayah, seperti:
Daddy Issues dapat disebabkan karena sosok ayah yang tidak hadir, baik secara emosional atau fisik.
“Bisa karena ayah terlalu sibuk bekerja, tidak tinggal serumah, atau tidak memberikan kasih sayang, perhatian, dan dukungan yang cukup,” jelas Danti.
Baca juga: Psikolog Ungkap Gen Z Punya Mekanisme Pertahanan Unik yang Beda dari Generasi Lain, Apa Itu?
Danti menyebut, pola asuh yang salah dari seorang ayah juga berisiko menyebabkan seseorang mengalami daddy issues.
“Ayah yang terlalu keras, otoriter, atau kasar (secara fisik maupun emosional) bisa menciptakan jarak dan rasa tidak aman pada anak,” ujar dia.
Baca juga: Ciri Seseorang Meminta Maaf secara Tulus atau Tidak Menurut Psikolog
Hubungan tidak sehat antara ayah dan anak juga menjadi faktor penyebab. Ini termasuk kasus kekerasan, pelecehan, atau ekspektasi yang terlalu tinggi dari ayah.
“Kurangnya kasih sayang, perhatian, atau perlindungan dari sosok ayah yang seharusnya ada ini dapat meninggalkan luka batin atau inner child,” pungkas Danti.
“(Kondisi tersebut) yang memengaruhi cara seseorang berinteraksi dan menjalin hubungan di masa dewasa,” sambungnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini