JAYAPURA, KOMPAS.com - Seorang anggota TNI, Praka Petrus Muenda, tewas setelah ditembak Komandan Tim Satgas Ketapang Swasembada BAIS berinisial J, yang berpangkat Kapten Inf, di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua, Minggu (7/9/2025).
Kronologi penembakan yang dihimpun Kompas.com menyebutkan bahwa insiden tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIT.
Pada saat itu, Praka Petrus Muenda sedang membantu warga setempat dalam pekerjaan pengadukan semen.
Situasi awal berjalan normal hingga pelaku, Kapten Inf J, tiba di lokasi dalam keadaan marah dan terlibat percekcokan dengan korban.
Baca juga: Anggota TNI di Keerom Papua Tewas Ditembak Rekan Sendiri Setelah Terlibat Cekcok
Percekcokan tersebut memanas. Dalam kondisi emosi yang tinggi, pelaku mengeluarkan senjata api jenis revolver dan melepaskan tiga tembakan ke arah Praka Petrus.
Salah satu tembakan mengenai kepala korban, yang menyebabkan Praka Petrus meninggal dunia di tempat kejadian.
Warga di sekitar lokasi langsung terkejut dan ketakutan.
Meskipun beberapa di antara mereka berusaha memberikan pertolongan, Praka Petrus sudah tidak dapat diselamatkan.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Waris, Inspektur Dua (Ipda) Mirwan, menyampaikan dukacita yang mendalam atas insiden tersebut.
"Kami menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (8/9/2025).
Menurut Mirwan, Polres Keerom telah mengambil langkah cepat untuk mengamankan lokasi kejadian dan memastikan situasi tetap aman dan kondusif.
"Kami telah melakukan pendekatan kepada keluarga korban serta tokoh-tokoh masyarakat, agar tidak terprovokasi dan menyerahkan proses hukum ke Pengadilan Militer kepada POM Kodam XVII/Cenderawasih di Jayapura," ujarnya.
Pelaku saat ini telah diamankan Polisi Militer (POM) Kodam XVII/Cenderawasih untuk menjalani proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
"Barang bukti berupa senjata api jenis Sig Sauer P224 yang digunakan dalam insiden ini juga telah disita dan diamankan oleh POM," tambah Mirwan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini