Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesalahan Sepele yang Bikin Rice Cooker Boros Listrik, Sudah Tahu?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/JOHN KASAWA
Ilustrasi rice cooker. Kesalahan sepele yang bikin rice cooker boros listrik.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Masyarakat urban selalu memilih gaya hidup praktis, salah satunya dengan memasak menggunakan alat-alat elektronik seperti rice cooker.

Rice cooker hampir ada di setiap rumah, digunakan untuk memasak nasi, makanan pokok orang Indonesia.

Meski praktis dan mudah penggunaannya, namun ternyata ada kesalahan sepele dalam menggunakan rice cooker yang bisa berdampak pada tagihan listrik yang melonjak atau token listrik cepat habis sebelum waktunya.

Kesalahan sepele ini jika dilakukan hari demi hari, akan membuat anggaran rumah tangga makin bertambah hari demi hari.

Lantas, kesalahan apa sajakah itu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Benarkah Nasi di Rice Cooker Lebih dari 6 Jam Berubah Jadi Racun? Ini Kata 3 Ahli

Kesalahan sepele memasak nasi menggunakan rice cooker

Berikut ini 5 kesalahan sepele yang membuat rice cooker boros listrik: 

1. Tidak merendam beras sebelum dimasak

Jika ingin memasak nasi, ada baiknya merendam beras terlebih dahulu selama beberapa menit. Karena dilansir dari Researchgate (7/72007), memasak beras langsung tanpa direndam memperpanjang waktu masak, sehingga konsumsi listrik meningkat.

Sebuah studi menunjukkan, merendam beras sebelum memasaknya dapat menurunkan konsumsi energi sebesar 5–11 % pada masak biasa, dan 3–18 % dalam masak terkontrol (controlled cooking) seperti menggunakan rice cooker.

2. Membiarkan fungsi “keep warm” menyala terlalu lama

Dilansir dari Science Direct (2/7/2006), setelah nasi matang, kebanyakan orang akan membiarkan nasi berada di dalam rice cooker dalam mode "warm" atau "keep warm".

Fungsi "keep warm" memang memudahkan, karena Anda tak perlu berulang kali menghangatkan nasi kembali.

Tapi, apabila dibiarkan menyala terlalu lama, rice cooker akan tetap mengonsumsi energi listrik signifikan, meski lebih rendah dibandingkan mode memasak.

Di antaranya, konsumsi daya bisa mencapai 40–140 watt/jam dalam mode "keep warm", sehingga jika dibiarkan selama 10 jam, bisa mengonsumsi antara 0,4 hingga 1,5 kWh.

3. Memasak dalam jumlah sedikit tapi berulang kali

Memasak nasi sebaiknya dalam jumlah langsung banyak, disesuaikan dengan anggota keluarga yang akan menyantap makanan.

Jika Anda memasak dalam porsi kecil tapi berulang kali, maka akan menyebabkan boiler rice cooker menyala berkali-kali, sehingga menambah penggunaan daya total.

Jadi dianjurkan untuk memasak sekaligus banyak, lalu simpan sisanya.

4. Menggunakan rice cooker yang terlalu besar atau terlalu kecil untuk porsi

Jika kapasitas rice cooker terlalu besar untuk volume nasi yang dimasak, perangkat tetap menggunakan daya tinggi untuk memanaskan ruang kosong.

Sebaliknya, memasak sedikit nasi di alat besar, juga sangat tidak efisien.

5. Tidak membersihkan dan merawat rice cooker secara rutin

Jika rice cooker tidak dibersihkan rutin, maka permukaan logam inner pot yang kotor atau teroksidasi mengurangi efisiensi pemanasan, sehingga memerlukan lebih banyak daya untuk mencapai suhu matang.

Disarankan membersihkan bagian dalam rice cooker secara rutin, serta menjaga kontak optimal antara inner pot dan heating plate untuk efisiensi maksimal.

Baca juga: Cara Membersihkan Rice Cooker yang Berisi Nasi Basi

Cara memasak nasi menggunakan rice cooker agar tak boros listrik

Agar memasak nasi bisa praktis plus tidak boros listrik, ini beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan saat menggunakan rice cooker:

  • Merendam beras dulu
  • Menonaktifkan fungsi "keep warm" segera setelah matang, dan simpan nasi di wadah yang bersih
  • Memasak sekaligus dalam jumlah cukup
  • Membersihkan rice cooker secara berkala
  • Gunakan sesuai fungsi, jangan sebagai kettle atau untuk merebus air.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi