Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Temukan Mikroba Jadi Rahasia Rasa Cokelat yang Sempurna

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi cokelat.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Studi menemukan fakta yang menguak rahasia di balik kelezatan rasa cokelat.

Umumnya, seseorang merasakan cokelat seperti aromatik karamel atau justru mendapati sensasi yang kurang mewah.

Perbedaan rasa cokelat ini membuat para peneliti berusaha mencari formulasi konsisten di balik rasa cokelat yang sempurna.

Studi ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari Nottingham University, Inggris yang meneliti tiga perkebunan biji kakao (Theobroma cacao) di Kolombia.

"Penelitian ini menjadi era baru dalam produksi cokelat, dengan menstandardisasi fermentasi, membuka kemungkinan rasa baru, dan meningkatkan kualitas cokelat dalam skala global," papar ahli biologi molekuler dari Nottingham University, David Salt, dikutip dari The Science Alert, Rabu (3/9/2025).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa rahasia cokelat sempurna menurut studi ini?

Baca juga: Benarkah Teh dan Cokelat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata Penelitian

Rahasia rasa cokelat sempurna

Dirilis dalam jurnal Nature Microbiology pada 2025, para ilmuwan meneliti tingkat keasaman, suhu, dan  kondisi mikroba pada proses fermentasi dalam produksi cokelat.

Peneliti menemukan, fermentasi merupakan kunci dari rasa cokelat yang bergantung pada lokasi pembuatannya. 

Hal ini dibuktikan oleh hasil proses fermentasi yang sama di perkebunan Santander, Huila, dan Antioquia yang menghasilkan rasa cokelat yang berbeda, dikutip dari The Guardian, Senin (18/8/2025).

Penyebab dari perbedaan hasil ini adalah pola suhu dan pH yang berbeda di tiap daerah yang menentukan perbedaan jumlah dan aktivitas mikroba saat fermentasi.

Hasilnya, cokelat di perkebunan Santander dan Huila memiliki aroma buah, bunga, dan jeruk. Sementara, cokelat dari Antioquia tidak memiliki ketiganya.

Baca juga: Apa Manfaat Rutin Makan Cokelat Hitam Setiap Hari?

Tim kemudian menggunakan pengurutan genetik untuk mengidentifikasi mikroba yang terlibat dalam fermentasi biji kakao dari berbagai lokasi di Kolombia dan sekitarnya.

Mereka mengeksplorasi gen yang dikandung biji kakao dan mengidentifikasi zat rasa yang dapat dihasilkan selama fermentasi.

Hasilnya, para peneliti menemukan sembilan mikroba yang jika digabungkan akan menghasilkan aroma kakao yang nikmat.

Ketika diuji coba, peneliti menemukan cokelat dengan aroma bunga, buah, dan jeruk dengan rasa sepat dan pahit yang berkurang.

“Saya menyebutnya saus rahasia,” ujar Salt.

"Dalam kondisi ini, bakteri dan jamur alami dari lingkungan sekitar memecah biji cokelat, menghasilkan senyawa kimia penting yang mendasari rasa dan aroma akhir cokelat," sambungnya.

Baca juga: 4 Manfaat Makan Cokelat bagi Penderita Gangguan Ginjal, Apa Saja?

Tingkatkan kualitas rasa cokelat pada masa depan

Penelitian ini bermanfaat membantu petani kakao menemukan cara meningkatkan mikroba selama fermentasi, sehingga menghasilkan rasa cokelat yang lezat.

Dengan begitu, hal ini berpotensi meningkatkan kualitas rasa cokelat di pasaran, serta mengurangi limbah yang dihasilkan oleh kegagalan proses fermentasi.

Penelitian ini juga memberikan perspektif baru mengenai cara memodifikasi mikroba untuk menciptakan cita rasa cokelat baru.

"Penelitian ini menandakan peralihan dari fermentasi spontan dan tak terkendali ke proses terstandarisasi dan berbasis sains," pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi