Advertorial

Lewat Dukungan BRI, Popok Ramah Lingkungan Bumbi Kian Diminati Pasar

Kompas.com - 06/09/2025, 15:06 WIB

KOMPAS.com – Bermula dari keprihatinan atas pencemaran Sungai Brantas yang kerap dipenuhi sampah plastik sekali pakai, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Surabaya, Bumbi, menghadirkan inovasi popok atau diaper ramah lingkungan yang dapat digunakan kembali. 

Tidak hanya itu, Bumbi juga mampu membuka lapangan kerja inklusif dengan melibatkan perempuan dan penyandang disabilitas dalam proses produksinya.

Pendiri Bumbi, Celia Siura mengatakan, popok sekali pakai merupakan salah satu penyumbang terbesar sampah plastik rumah tangga. 

“Di lapangan, praktik pembuangan yang kurang tepat masih sering terjadi. Banyak orangtua khawatir membakar popok dapat berdampak buruk bagi bayi. Alhasil, popok sekali pakai akhirnya dibuang secara sembarangan dan menumpuk di lingkungan sekitar,” ujar Celia dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/9/2025).

Sebagai solusi, Celia pun merancang popok kain yang residu dari popoknya dapat dicuci menggunakan deterjen ramah lingkungan. Dengan begitu, dapat mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan sampah (TPS) ataupun kebiasan membakar sampah.

Menggunakan berbahan katun yang lembut dan nyaman, lanjut Celia, popok Bumbi dilengkapi adjustable button sehingga bisa digunakan dalam rentang usia yang lebih panjang. 

“Produk ini juga telah terverifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga mutunya terjamin dan aman,” jelas Celia. 

Untuk memperkuat upaya keberlanjutan, Bumbi juga menghadirkan paket adopsi praktis, mulai dari starter kit, opsi pembiayaan, hingga portable washing yang dirancang agar keluarga lebih mudah beralih ke produk “guna ulang”.

Prinsip sirkular dan lokal pun menjadi bagian penting dari perjalanan Bumbi. Hal ini lantaran seluruh proses produksi dilakukan di Indonesia melalui rantai pasok inklusif yang memberdayakan perempuan dan penyandang disabilitas. 

Produsen pampers Bumbi melibatkan perempuan dalam rantai produksi, wujud nyata usaha yang inklusif dan berkelanjutan.Dok. BRI Produsen pampers Bumbi melibatkan perempuan dalam rantai produksi, wujud nyata usaha yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain itu, Bumbi juga melibatkan kader kesehatan, komunitas ibu-ibu yang dilatih untuk berperan sebagai edukator sekaligus penjual di tingkat komunitas.

“Dengan cara ini, pendapatan rumah tangga dapat bertambah, sekaligus bisa memperkuat literasi kesehatan dan lingkungan di tingkat keluarga mengenai dampak lingkungan, manfaat kesehatan, hingga potensi penghematan keluarga,” paparnya. 

Rangkaian upaya dari bisnis Celia itupun mendapat apresiasi di tingkat nasional. 

Bumbi berhasil meraih penghargaan Pengusaha Muda BRILiaN pada 2024 untuk Best of The Best kategori Fashion & Wastra. 

Penghargaan tersebut diberikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya dalam menghadirkan solusi ramah lingkungan sekaligus memberdayakan komunitas.

Celia mengaku bahwa capaian tersebut menjadi dorongan bagi Bumbi untuk terus memperluas jangkauan. 

Kini, kegiatan operasional, edukasi, dan pemasaran Bumbi telah hadir di Mojokerto, Kediri, Jember, Jakarta, hingga Bali. Bahkan, telah bermitra eksklusif dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Corporate Secretary BRI Dhanny mengatakan, perseroan secara konsisten mendukung UMKM yang mampu menghadirkan solusi keberlanjutan. 

Bagi BRI, kisah Bumbi adalah bukti bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM dapat berkembang menjadi gerakan yang memberikan manfaat berlapis, mulai dari peningkatan kesejahteraan keluarga, penguatan literasi kesehatan hingga kesadaran lingkungan.

“Melalui berbagai program pemberdayaan, kami ingin melahirkan lebih banyak pengusaha UMKM yang tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” tutur Dhanny.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau